TUGAS SOFTSKILL
MAKALAH PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA DAN ILMU TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN
Disusun oleh : Satria Pamungkas
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kepada Allah Swt. karena berkat rahmat dan karunianya
saya telah menyelesaikan sebuah makalah tentang Perkembangan penduduk indonesia
dan IPTEK . Shalawat serta salam tak lupa saya sampaikan kepada junjungan kita
nabi Muhammad Saw.
Saya membuat makalah ini dalam rangka untuk menambah
wawasan saya dan pembaca, disini saya akan membahas banyak hal tentang pembangunan,
pertumbuhan penduduk, dan ilmu teknologi dan lingkungan. Oleh karena itu saya mengajak
anda untuk membaca dan mempelajari berbagai hal tentang perkembangan pembangun
dan IPTEK yang saya kaji dalam makalah ini. Semoga makalah yang saya sajikan
dapat memberikan tambahan wawasan bagi pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
BAB 2 PEMBAHASAN
1. PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA
1.1.
Landasan
Perkembangan Penduduk Indonesia
1.2.
Pertambahan
Penduduk dan Lingkungan Pemukiman
1.3.
Pertumbuhan
Penduduk dan Tingkat Pendidikan
1.4.
Pertumbuhan
Penduduk dan Penyakit yang Berkaitan dengan Lingkungan Hidup
1.5.
Pertumbuhan
Penduduk dan Kelaparan
1.6.
Kemiskinan
dan keterbelakangan
2. ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN
LINGKUNGAN
2.1.
Keberlanjutan
Pembangunan
2.2.
Mutu
Lingkungan Hidup dengan Resiko
2.3.
Kesadaran
Lingkungan
2.4.
Hubungan
Lingkungan dengan Pembangunan
2.5.
Pencemaran
dan Perusakan Lingkungan Hidup untuk Proses Pembangunan
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Didalam suatu
pembangunan, perkembangan penduduk adalah salah satu faktor utama untuk mendedikasikan
suatu perkembangan pembangunan suatu negara agar negara tersebut mampu
membangun dalam bentuk segala hal seperti, ekonomi, tingkat pendidikan,
pendapatan perkapita, tingkat kesehatan, pengelolaan tata lingkungan dan masih
banyak lainnya. Dari pembangunan tersebut membutuhkan SDM dan SDA yang memadai
untu jalannya pembangunan, adanya IPTEK mendorong kita untuk berimajinasi
membangun masa depan yang gemilang.
Oleh karena
itu pertumbuhan dan perkkembangan pembangunan dan teknologi menjadi hal yang
diperlukan untuk suatu negara agar pembangunan dapat berjalan seperti yang
diharapkan. Disamping itu, pembangunan menjadikan dampak negatif bagi
lingkungan, resiko ini harus kita toleransi dengan melestarikan dan menjaga
lingkungan agar tercipta lingkungan yang maju tanpa menganggu kesetimbangan
lingkungan. Dari pernyataan tersebut kedaran lingkungan harus diterapkan pada
setiap individu. Materi tersebut akan dibahas pada makalah kali ini.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA
1.1.
Landasan Perkembangan Penduduk
Indonesia
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai
perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per
waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada
semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara
informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan
untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. Dalam demografi dan ekologi,
nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu
dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada
periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam
populasi ketika dimulainya periode. Cara yang paling umum untuk menghitung
pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode
waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode.
Seluruh dunia
pasti meningkat pertumbuhan penduduknya, begitu pula diIndonesia tercinta ini.
Dari hasil sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia adalah 289,4
juta. Berarti Indonesia termasuk negara terbesar ke tiga di antara
negara-negara yang sedang berkembang setelah Cina dan India.Dibanding dengan
jumlah sensus tahun 1990 maka akan terlihat peningkatan penduduk Indonesia
rata-rata 1,98% pertahun. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah penduduk
Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 315,3 juta jiwa. Bila dilihat dari luas
wilayah pada peta penyebaran penduduknya terlihat tidak merata di 34 propinsi.
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 1990 sekitar 60% penduduk tinggal di
pulau Jawa, padahal luas pulau Jawa hanya 7% dari luas wilayah Indonesia.
Dilain pihak pulau Kalimantan yang luas wilayahnya hanya ditempati oleh 5% dari
jumlah penduduknya. Kondisi tersebut menunjukan bahwa kepadatan penduduk
Indonesia tidak seimbang. Kondisi tersebut memerlukan upaya pemerataan dan upaya
tersebut telah dilaksanakan melalui program transmigrasi dan gerakan kembali ke
Desa. Dilihat dari tingkat pertambahan penduduknya Indonesia masih tergolong
tinggi, hal ini bila tidak diupayakan pengendalianya akan menimbulkan banyak
masalah. Di Indonesia dari tingkat partisipasi anak usia sekolah baru mencapai
53% meskipun wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun telah dicanangkan oleh
pemerintah. Dibanding negara tetangga, tingkat partisipasi pendidikan kita
tergolong rendah. Hongkong misalnya tahun 1995 telah mencapai 95%, Korea
Selatan 88% dan Singapura telah mencapai 95 %.
1.2.
Pertambahan Penduduk dan Lingkungan
Pemukiman
Dengan jumlah
total populasi sekitar 250 juta penduduk, Indonesia adalah negara berpenduduk
terpadat nomor empat di dunia. Komposisi etnis di Indonesia amat bervariasi
karena negeri ini memiliki ratusan ragam suku dan budaya. Meskipun demikian,
lebih dari separuh jumlah penduduk Indonesia didominasi oleh dua suku terbesar.
Dua suku terbesar ini adalah Jawa (41 persen dari total populasi) dan suku
Sunda (15 persen dari total populasi). Kedua suku ini berasal dari pulau Jawa,
pulau dengan penduduk terbanyak di Indonesia yang mencakup sekitar enam puluh
persen dari total populasi Indonesia. Jika digabungkan dengan pulau Sumatra,
jumlahnya menjadi 80 persen total populasi. Ini adalah indikasi bahwa
konsentrasi populasi terpenting berada di wilayah barat Indonesia. Propinsi
paling padat adalah Jawa Barat (lebih dari 43 juta penduduk), sementara
populasi paling lengang adalah propinsi Papua Barat di wilayah Indonesia Timur
(dengan populasi hanya sekitar 761,000 jiwa).
Peta Indonesia
Lima Propinsi dengan Populasi Tertinggi (dalam jutaan)
Propinsi
|
Populasi
|
1. Jawa Barat
|
43.1
|
2. Jawa Timur
|
37.5
|
3. Jawa Tengah
|
32.4
|
4. Sumatra Utara
|
13.0
|
5. Banten (Jawa)
|
10.6
|
Sumber: Badan Pusat Stastik, Population
Census 2010
Bagian ini
membahas beberapa aspek penting menyangkut komposisi demografi Indonesia.
Topik-topik yang dibahas antara lain pertumbuhan populasi Indonesia, struktur
usia dan urbanisasi. Semua topik ini adakan dihubungkan dengan kinerja
perekonomian Indonesia.
PERTUMBUHAN
POPULASI INDONESIA
Tingkat
pertumbuhan populasi Indonesia antara tahun 2000 dan 2010 adalah sekitar 1.49
persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi di propinsi Papua (5.46
persen), sementara pertumbuhan populasi terendah terjadi di propinsi Jawa
Tengah (0.37 persen). Program Keluarga Berencana (KB) dikoordinasi oleh
institusi pemerintah, yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN). Program KB dimulai pada tahun 1968 semasa pemerintahan presiden
Suharto dan sampai saat ini masih diteruskan oleh presiden2 penerusnya. Program
ini adalah strategi penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena
pertumbuhan populasi yang rendah akan menyebabkan tingkat PDB
per kapita yang lebih tinggi, yang juga akan meningkatkan pendapatan, tabungan,
investasi serta menurunkan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan populasi
diperkirakan sebesar sekitar 1.04 persen pada tahun 2012.
Menurut proyeksi yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
dengan menilik populasi absolut Indonesia di masa depan, maka negeri ini akan
memiliki penduduk lebih dari 250 juta jiwa pada tahun 2015, lebih dari 270 juta
jiwa pada tahun 2025, lebih dari 285 juta jiwa pada tahun 2035 dan 290 juta
jiwa pada tahun 2045. Baru setelah 2050 populasi Indonesia akan berkurang.
Menurut proyeksi PBB pada tahun 2050 dua pertiga populasi Indonesia akan
tinggal di wilayah perkotaan. Sejak 40 tahun yang lalu Indonesia sedang mengalami
sebuah proses urbanisasi yang pesat makanya sekarang sekitar separuh dari
jumlah total penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Proses ini
menunjukkan perkembangan positif bagi perekenomian Indonesia karena urbanisasi
dan industrialisasi akan membuat pertumbuhan ekonomi lebih maju dan menjadikan
Indonesia negeri dengan tingkat pendapatan menengah ke atas.
1995
|
2000
|
2005
|
2010
|
2050
|
|
Populasi Rural
(persentase populasi total) |
64
|
58
|
52
|
46
|
33¹
|
Populasi Kota
(persentase populasi total) |
36
|
42
|
48
|
54
|
67¹
|
Sumber: Bank Dunia
¹ Perkiraan PBB
¹ Perkiraan PBB
Oleh
karena melesatnya pertambahan penduduk maka dari itu terpengaruh lah kedalam
lingkungan pemunkiman yang padat dan tidak teratur, menurut saya pemukiman
diIndonesia beragam tipe, dari pemukiman padat penduduk yang tiap rumah tiap
rumah hampir tidak mempunyai halaman masing-masing, jarak antar tetangga hanya
dibatasi oleh tembok saja dan aksesnya pun harus melalui gang yang sempit ,
contohnya seperti dijakarta saat ini yang menurut saya sudah padat sekali. Lalu
kemudian pemukiman yang mulai ramai contohnya di tempat tinggal saya, yang
dahulu merupakan tempat yang sepi dan masih banyak sekali kebun hutan yang pada
akhir-akhir ini sudah mulai padat, dikarenakan sawah – sawah disana banyak yang
dialh fungsikan menjadi kontrakan ataupun rumah-rumah, yang pada akhirnya
menimbulkan limbah rumah tangga yang kotor sehingga sawah disekitarnyapun ikut
tercemar lalu pemilik sawah berpasrah dengan menjual sawahnya untuk dijadikan
pemukiman. Dan sampai saat ini anak – anak jaman sekarang disana sulit sekali
untuk menemukan lahan untuk bermain dan membutuhkan lapangan yang luas. Yang
ketiga, pemukiman yang masih sangat asri contohnya didaerah luar pulau jawa,
yang tingkat kependudukannya masih sepi dan mata pencahariannya masih bercocok
tanam, udaranya sejuk, masih sederhana. Berbeda sekali dengan pemukiman atau
residences perumahan – perumahan elit yang gaya arsitektur modern, yang
bertempat tinggal disana memntingkan keperluan pribadi, atau menjalani hdiup
dengan sendiri- sendiri, tidak ada sosialisasi antar tetangga. Yang terakhir
adalah pemukiman kumuh yang contohnya berada dibantaran sungai atau pinggir rel
kereta api yang membangun rumah seadanya tidak mendapatkan izin dari
pemerintah, dan dilihatnyapun tidak indah sama sekali, ini merupakan PR
tersendiri untuk pemerintah bertindak tegas dan adil untuk masalah ini.
1.3.
Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat
Pendidikan
Tingkat pendidikan disuatu daerah
difaktorkan oleh tingkat pertumbuhan penduduknya juga, karena jika pertumbuhan
penduduk yang sangat pesat sulit untuk mengatur dan mengelola siswa –siswa yang
ingin mengenyam pendidikan, maka dari itu pertumbuhan penduduk harus didampingi
oleh pembangunan sekolah – sekolah dan banyaknya tenaga pengajar untuk
pendidikan. Disamping hal itu pemerintah harus sudah matang menyiapkan strategi
sistem pembelajaran yang efektif dan terpusat agar setiap siswa memperoleh
standar pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah. Tenaga pengajar yang
professional sangat diperlukan untuk jalannya belajar mengajar dan tenaga
pengajar yang berpengalaman dalam memulai bimbingan belajar.
1.4.
Pertumbuhan Penduduk dan Penyakit
yang Berkaitan Dengan Lingkungan Hidup.
Sudah saya
bahas sebelumnya, dengan tingkat pertumbuhan kependudukan yang tinggi memicu
resiko banyaknya terjangkit penyakit yang ringan sampai yang berat. Mengapa
demikian, karena dari keteledoran manusia itu sendiri yang tidak bertanggung
jawab terhadap lingkungan, misalnya dari hal kecil saja membuang sampah ke
sungai menyebabkan banjir dijakarta dan bermukim dibantaran sungai yang
menyebabkan sungai menjadi sempit, maka terjadilah banjir dan banjir itu
membawa banyak sekali penyakit seperti penyakit kulit, diare, DBD, malaria, dan
masih banyak lagi. Belum lagi terbatasnya fasilitas – fasilitas yang tidak
memadai yang kotor menimbulkan banyak penyakit.
Padatnya penduduk menjadi faktor
utama tidak adanya lahan untuk fasilitas-fasilitas umum seperti taman, tempat
bermain anak, dll menyebabkan anak pada akhir ini lebih suka bermain dirumah
(game) dan hp dibandingkan beramain diluar. Padatnya kotapun jadi topik utama
dalam hal ini, gas emisi pembuangan kendaraan bermotor menyebabkan CO2
meningkat dan limbah industri mengancam penipisan lapisan ozon yang menyebabkan
efek rumah kaca atau radiasi matahari yang kuat menjadi bencana untuk umat
manusia. Penyakit yang timbul adalah TBC, Paru – paru basah, gangguan saluran
pernapasan, infuenza dll.
1.5.
Pertumbuhan Penduduk dan Kelaparan
Dari segi
ekonomi dan gizi pertambahan penduduk dan pemerataan dana bantuan pemerintah
jika tidak tepat pada sasaran menyebabkan masalah serius pada masyarakat yang
benar-benar membutuhkan dana bantuan untuk kehidupan sehari-hari maupun balita
mereka yang sangat butuh akan gizi setimbang. Dari mulai banyaknya penduduk dan
lahan pekerjaan yang sedikit menyebabkan pengangguran yang hebat belum lagi
masalah ekonomi negara seperti dollar yang terus meningkat dan terus menerus
turunnya nilai tukar rupiah itu mengakibatkan perusahaan –perusahaan swasta
yang terpaksa memcat para pegawainya karena pemasukan dan pengeluaran tidak
stabil, belum lagi tingkat pendidikan yang rendah menjadi alasan utama
masyarakat untuk mencari pekerjaan yang layak untuk mereka. Dari situlah muncul
penyakit baru, mental masyarakat yang bergantung pada dana bantuan ataupun
sosialisasi dari pihak – pihak yang menyalurkan bantuan, mereka jadi malas dan
hanya meminta-minta saja. Berbeda dengan keluarga dari kalangan tidak mampu
yang sudah mempunyai keluaga dan benar membutuhkan bantuan sedangkan keluarga
dan anak-anak mereka sedang mengalami kelaparan apalagi anaknya yang sedang
terjangkit gizi buruk. Hal inipun menjadi pr tersendiri untuk pemerintah dalam
menangani kasus ini.
1.6.
Kemiskinan dan Keterbelakangan
Dari topik yang
saya bahas diatas tadi, tingkat pendidikan yang rendah, tingkat pengangguran
yang tinggi dan tidak meratanya dana bantuan ataupun APBN yang sudah
direncanakan dan sudah cair namun dana tersebut menajdi dana siluman dan tidak
mencapai target yang dituju. Hal itu menjadi dasar kemiskinan didunia termasuk
diIndonesia yang tingkat pendapatan perkapitanya digolongkan rendah. Itu
membuktikan bahwa sistem pemerintahan dinegara tersebut mengalami
keterbelakangan. Belum lagi pejabat yang lebih mementingkan urusan pribadinya
ketimbang masyarakat padahala mereka adalah wakil dari rakyat yang secara
langsung mempunyai jabatan tetapi sikap dan perilaku mereka lebih keji dari
seorang pemfitnah dan pembunuh. Maka dari itu mental untuk para pemimpin harus
dibentuk lebih dalam lagi agar menjadi pemimpin yang arif dan taat pada aturan
dan perundang-undangan. Tidak bisa dielakkan lagi kemiskinan menjadi dasar
keterbelakangan suatu negara dan menjadi bukti sistem pemerintahan yang bobrok.
2.
ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN
IPTEK adalah
singkatan dari ‘ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu suatu sumber informasi
yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang dibidang
teknologi. Dapat juga dikatakan, definisi IPTEK ialah merupakan segala sesuatu
yang berhubungan dengan teknologi, baik itu penemuan yang terbaru yang
bersangkutan dengan teknologi ataupun perkembangan dibidang teknologi itu
sendiri.
-
Ilmu
adalah pemahaman mengenai suatu pengetahuan, yang mempunyai fungsi untuk
mencari, menyelidiki, lalu menyelesaikan suatu hipotesis. Ilmu juga yaitu
merupakan suatu pengetahuan yang sudah teruji akan kebenarannya.
-
Pengetahuan
adalah suatu yang diketahui ataupun disadari oleh seseorang yang didapat dari
pengalamannya. Pengetahuan juga tidak dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena
kebenarannya belum teruji. Pengetahuan muncul disebabkan seseorang menemukan
sesuatu yang sebelumnya belum pernah dilihatnya.
-
Teknologi
adalah suatu penemuan melalui proses metode ilmiah, untuk mencapai suatu tujuan
yang maksimal. Atau dapat diartikan sebagai sarana bagi manusia untuk
menyediakan berbagai kebutuhan atau dapat mempermudah aktifitas.
2.1.
Keberlanjutan Pembangunan
Keberlanjutan
Pembangunan atau Pembangunan Berkelanjutan adalah proses pembangunan lingkungan
yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan
kebutuhan generasi masa depan”. Pembangunan berkelanjutan adalah salah satu
faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah
bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan
pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.
Pembangunan berkelanjutan tidak saja
berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan. Lebih luas daripada itu, pembangunan
berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan: pembangunan ekonomi, pembangunan
sosial dan perlindungan lingkungan. Menyebut ketiga hal dimensi tersebut saling
terkait dan merupakan pilar pendorong bagi pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan
Hijau pada umumnya dibedakan dari pembangunan bekelanjutan, dimana pembangunan
Hijau lebih mengutamakan keberlanjutan lingkungan di atas pertimbangan ekonomi
dan budaya. Pendukung Pembangunan Berkelanjutan berargumen bahwa konsep ini
menyediakan konteks bagi keberlanjutan menyeluruh dimana pemikiran mutakhir
dari Pembangunan Hijau sulit diwujudkan. Sebagai contoh, pembangunan pabrik
dengan teknologi pengolahan limbah mutakhir yang membutuhkan biaya perawatan
tinggi sulit untuk dapat berkelanjutan di wilayah dengan sumber daya keuangan
yang terbatas
Pembangunan berkelanjutan mempunyai
beberapa faktor pendukung antara lain, SDM, SDA, IPTEK, serta niat dan kemauan.
Pembangunan
tidak hanya dipahami sebagai pembangunan ekonomi, namun juga sebagai alat untuk
mencapai kepuasan intelektual, emosional, moral, dan spiritual. Dalam pandangan
ini, keragaman budaya merupakan kebijakan keempat dari lingkup kebijakan
pembangunan berkelanjutan.
Masalah lingkungan tidak semakin
ringan namun justru akan semakin berat. Dengan kondisi tersebut maka
pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan
ditingkatkan kualitasnya dengan dukungan penegakan hukum lingkungan yang adil
dan tegas, sumberdaya manusia yang berkualitas, perluasan penerapan etika
lingkungan serta asimilasi sosial budaya yang semakin mantap.
Dengan demikian, Pembangunan yang mempunyai
tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat terhindarkan dari
penggunaan sumberdaya alam.
2.2.
Mutu Lingkungan Hidup dengan Resiko
Mengerti mutu
dari lingkungan hidup ini merupakan hal yang penting karena untuk menentukan
sebuah lingkungan yang aman nyaman dan kondusif memerlukan perlakuan yang
sangat bermanfaat untuk lingkungan. Mengapa saya bilang sangat penting karena
jika pengelolaan terhadap lingkungan tidak dilakukan dengan baik akan mengancam
masalah lingkungan yang sangat serius dan mengakibatkan lingkungan menjadi
tercemar hingga tak layak untuk dihuni oleh umat manusia.
Secara sederhana kualitas lingkungan
hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung
yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Kualitas
lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang
betah/kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi
dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan
rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan sebagainya.
Indonesia adalah sebuah negara tropis
yang kaya akan sumber daya alam. Melimpah ruahnya sumber daya alam Indonesia
sudah sangat terkenal sejak zaman dulu. Penjajahan yang terjadi di tanah air
tercinta ini pun awalnya adalah perebutan akan potensi sumber daya alam ini.
Secara alami,
kehidupan ini memang merupakan hubungan yang terjadi timbal balik antara sumber
daya manusia dan sumber daya alam (baik yang dapat diperbaharui atau pun
tidak). Hubungan timbal balik tersebut pada akhirnya adalah penentu laju
pembangunan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan perkembangan
pembangunan adalah lingkungan sosial (jumlah, kepadatan, persebaran, dan
kualitas penduduk), dan pengaruh kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik,
teknologi, dan sebagainya.
Sekian lama
terkenalnya Indonesia sebagai negara subur makmur dengan kondisi alam yang
sangat mendukung ditambah pula dengan potensi sumber daya mineral yang juga
ternyata sangat melimpah ruah, ternyata Indonesia sampai saat ini hanya bisa
menjadi negara berkembang, bukan negara maju. Banyak faktor yang kemudian
menyebabkan Indonesia tidak kunjung menjadi negara maju. Salah satunya adalah
pengelolaan negara yang tidak profesional termasuk dalam hal pengelolaan
potensi alam.
Lingkungan
hidup yang kita pijaki ini selalu dikaitkan dan dibayang-bayangkan dengan
resiko, karena alam mempunyai kesetimbangan yang normal sampai manusia itu
sendiri yang merusaknya. Jadi setiap tindakan yang kita ambil yang melibatkan lingkungan,
berarti anda siap untuk mengambil resikonya, sebagai contoh menebang liar
pohon-pohon tanpa mendapat izin dari pemerintah akan ditindak pidana dan akan
mendapat hukuman sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, tidak hanya
yang menebang tapi masyarakat disekitarnyapun akan mengalami dampak yang
dialaminya, seperti erosi, banjir, pemanasan global. Maka dari itu kita
membutuhkan kesadaran setiap individu yang akan saya bahas pada sub bab berikut
ini.
2.3.
Kesadaran Lingkungan
Dari mutu
lingkungan yang dikaitkan dengan resiko maka timbullah pertanyaan, bagaimana
memperbaikinya?, bagaimana mengulang kembali?, jawabannya adalah hanya
penyesalan dan kesadaran. Dari pertanyaan diatas bahwa kesadaran akan
lingkungan sangatlah penting dilakukan agar setiap manusia memiliki tenggang
rasa pada lingkungan dan menerapkan cinta lingkungan.
Melindungi
lingkungan bukan hanya suatu komitmen untuk generasi yang akan datang, tetapi
ini juga merupakan kebutuhan komersil
perusahaan guna mengembangkan dan memenuhi kewajiban sah mereka.
Dalam diskusi tentang kesadaran
lingkungan ini, suatu perusahaan yang memiliki catatan lingkungan yang buruk,
mereka hanya dapat merusak reputasi mereka.
Perusahaan tersebut harus memenuhi
kewajiban sah dan moral mereka. Hal ini dilakukan dengan cara:
-
Mengatur
dan menekankan standar pengontrolan dan pengolahan sampah;
-
Memastikan
oli dan zat kimia disimpan di area yang telah dibendungi;
-
Mengatur
dan menekankan prosedur pengangkutan untuk bahan-bahan berasun dan kimia;
-
Membangun
prosedur kerja aman dan penanganan untuk produk yang berpotensi menyebabkan
polusi ; dan
-
Memenuhi
perundang-undangan dan ijin khusus.
-
Kita
dapat sangat merusak lingkungan dengan tidak mengendalikan polusi tersebut dan
dengan tidak mengikuti standar dan prosedur.
Untuk
mengenali bagaimana kita dapat membantu meningkatkan dan mengendalikan
kerusakan lingkungan, kita akan mendiskusikan tentang:
Jenis polusi dan akkibatnya terhadap
lingkungan;
Langkah dasar guna melindungi
lingkungan area kerja kita; dan
Peraturan dasar guna membantu
mencegah bahan pengotor dari pencemaran lingkungan.
-
meningkatkan
penanganan material;
-
meningkatkan
pengendalian penyimpanan; dan
melakukan pelatihan tambahan.
Jenis-jenis polusi
Ada tujuh kategori polusi umum.
Ketujuh kategori tersebut, adalah:
bising, seperti suara yang tidak
diinginkan di sekitar area kerja;
-
sampah,
seperti tiap bahan bekas, merupakan zat-zat yang perlu dibuang;
-
polusi
tanah, seperti tiap tumpahan atau kontaminasi tanah di area kerja;
-
polusi
air, yang disebabkan oleh tindakan membiarkan racun, zat berbahaya atau
pengotor masuk ke air atau air tanah yang terkontrol:
-
polusi
udara, seperti debu, gas/asap atau penyemprotan di dalam area kerja;
-
gangguan,
yang bisa berupa tindakan atau kelalaian yang menggangu kenyamanan atau kualitas
kehidupan; dan
-
getaran,
yang disebabkan oleh penggunaan tempat dan peralatan dan bisa merusak struktur,
bangunan atau formasi alam..
-
Kita
juga dapat mengalami pengaruh yang sangat kuat terhadap lingkungan area kerja.
Perusahaan dapat merancang bangunan, strategi dan prosedur guna mengendalikan
polusi tetapi jika kita tidak mengikuti proses dan prosedur yang berlaku, maka
kerusakan lingkungan yang parah dapat terjadi.
Kesadaran
akan menjaga lingkungan hidup bisa diterapkan seja usia dini dan dilakukan oleh
semua umur agar terciptanya ruang lingkup yang asri. Dari hal kecil saja dapat membuat perubahan
besar pada lingkungan. Bisa juga melalui sosialisasi yang dilakukan oleh ketua
lingkungan setempat untuk saling bergotong royong bekerja bakti untuk membersihkan
lingkungan sekitar agar terhindar dari jangkitan berbagai penyakit. Pada
sekolah – sekolahpun harus sudah diterapkan sistem piket dan kerja bakti
minimal seminggu sekali agar tertanam jiwa cinta lingkungan pada setiap
murid-murid. Tidak hanya dilingkungan sekitar namun lingkungan yang sedang kita
pijaki dimanapun kita berada harus menjaga lingkungan untuk kepentingan
bersama.
Banyak berbagai cara untuk menjaga
lingkungan, baik udara tanah maupun air.
1. Konservasi Tanah
a. Strip-croppingn
Strip-cropping adalah salah satu cara
melindungi tanah dari kerusakan. Caranya dengan menanamkan tanaman pangan
semusim secara berselang-seling dengan tanaman hijau pada suatu lahan.
b. Contour farming
Contour-farming adalah cara menanam
tanaman mengikuti bentuk tanah, seperti lereng. Cara ini digunakan untuk
mengurangi erosi dan bahaya longsor. Contour-farming ini sebenarnya hamper sama
dengan cara terasering
c. Terasering
Terasering adalah cara yang hamper
sama dengan Contour-farming, perbedaannya
sebenarnya hanya dari bentuknya. Terasering dilakukan pada tempat
bentuknya lereng-lereng, sedangkan Contour-farming dilakukan pada lahan yang
landai.
Cara perlindungan tanah berbentuk
Terasering ini telah banyak diterapkan di Indonesia. Banyak daerah di Indonesia
yang memiliki kontur tanah seperti lereng sehingga dapat menggunakan terasering
sebagai bentuk perlindungan tanah dari bahaya erosi dan longsor. Seperti di
daerah Nusa Peninda, Bali.
d. Cara lain
Selain menggunakan cara konservasi
yang telah dijelaskansebelumnya masih ada beberapa cara untuk melindungi tanah
dari kerusakan, antara lain sebagai berikut :
§
Penambahan tanaman tumbuhan tanah seperti kacang-kacangan untuk
mengurangi baaya erosi.
§
Penanaman rumput pada lahan kering berlereng.
§
Penggunaan bahan organic seperti pupuk organic ataupun sisa-sisa tanaman
yang diletakkan di atas tanah sehingga tanah dapat menyerap air.
§
Menanam kembali tanah yang gundul dengan pohon hijau yang pohon ini
dapat digunakan sebagai upaya untuk mengurangi bahaya terjadinya erosi.
Tujuan konservasi tanah antara lain
adalah
· Mencegah kerusakan tanah oleh erosi
dan aliran permukaan
· Memperbaiki tanah yang rusak/kritis
· Mengamankan dan memelihara
produktivitas tanah agar tercapainya produksi setinggi-tingginya delam waktu
yang tidak terbatas.
· Meningkatkan produktivitas lahan usaha
tani.
2. Konservasi Air
Konservasi lingkungan air berkaitan
dengan menghemat penggunaan air dalam keidupan sehari-hari :
§
Jangan menggunakan air yang digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari
secara berlebihan
§
Guna mengatasi kelangkaan jumlah air, buatlah sebuah sumur serapan untuk
menampung air hujan yang nantinya dapat dipergunakan sebagai kebutuhan hidp
sehari-hari.
§
Buatlah sebuah alat pengontrol volume penggunaan air sehingga kita mampu
mengontrol jumlah air yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
§
Untuk melestarikan lingkungan air, buatlah sebuah kerjasama antara kita,
pemerintah, pelaku industri. Kita dan pelaku industri harus mencoba memelihara
lingkungan ini dengan sebaik mungkin.
Lalu pemerintah haruslah bertindak tegas terhadap adanya pelanggaran.
§
Seperti halnya konservasi tanah, lakukan konservasi air dengan penanaman
kembali pohon-pohon pada kawasan yang telah gundul. Kegiatan ini dilakukan
untuk mengatasi bahaya erosi.
§
Jika pelaku industri akan membuka sebuah kawasan industri, jauhilah
daerah serapan air sehingga ekosistem air tidak terganggu.
3. Konservasi Udara
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadi kerusakan lingkungan udara beberapa diantaranya adalah :
§
Barang-barang penghasil gas kimia digunakan seperlunya.
§
Penggunaan kendaraan bermotor secara berlebihan dikurangi.
§
Sekarang di Jakarta telah dijalankan program satu hari tanpa
berkendaraan di kawasan tertentu untuk mengatasi terjadinya kerusakan
lingkungan udara.
§
Penyaring udara untuk menyaring udara digunakan.
§
Pohon hijau ditanam di sisi jalan raya untuk gerakan penghijauan
sehingga pohon tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk meyerap polusi.
§
Suatu kerja sama antara pelaku industri dengan pemerintah perlu
dijalani. Sebagai pekau industry tidak boleh membuat polusi udara sembarangan.
Maka, membuat sebuah saluran penyaring udara. Sementara itu, pemerintah harus
membuat sebuah tindakan tegas jika terjadi perusakan terhadap lingkungan udara.
4. Konservasi Keanekaragaman Hayati
Konservasi keanekaragaman hayati dilakukan untuk mengatasi kerusakan
ekosistem mahluk hidup yang diakibatkan perilaku manusia diantaranya terjadi
erosi, banjir, dan tanah longsor.
Pemerintah sekarang telah mencanangkan program peduli lingkungan dengan
membuka sebuah kawasan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati. Pada
kawasan ini kita tidak diperbolehkan merusak ekosistem yang terdapat di
dalamnya. Orang yang merusak tempat tersebut akan mendapatkan hukuman.
Kawasan perlindungan terhadap tumbuh-tumbuhan dan ekosistem yang
terdapat di dalamnya disebut dengan cagar alam. Adapun kawasan perlindungan
terhadap hewan-hewan langka disebut dengan suaka margasatwa.
2.4.
Hubungan Lingkungan dengan
Pembangunan
Di sini terdapat tiga elemen penting
yang berkaitan dengan pembangunan :
-
Pembangunan
sebagai suatu proses
Pembangunan sebagai suatu proses,
artinya bahwapembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap
masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung
menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan
pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap
perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
-
Pembangunan
sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita
Sebagai suatu usaha, pembangunan
merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka
meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran
serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara
untuk berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena
kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan
masyarakat.
-
Peningkatan
pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang
Suatu perekonomian dapat dinyatakan
dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita dalam jangka panjang
cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus
mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana
alam ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut
mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang
terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat
dari tahun ke tahun.
Beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi antara lain :
-
Faktor
Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses
pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia
merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses
pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek
pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses
pembangunan.
Sumber daya manusia juga menentukan
keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah
penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil
produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas
yang ada.
-
Faktor
Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang
bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya.
Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses
pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya
manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam
yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan
hasil hutan dan kekayaan laut. Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan
kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan,
tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara,
terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan
kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu
yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
-
Faktor
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan,
pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh
mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas
serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya
berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian
-
Faktor
Budaya
Faktor budaya memberikan dampak
tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat
berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat
juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan
diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya.
Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
-
Sumber
Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia
untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa
barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan
ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas. Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia
untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan
untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang
modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi
karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Pertumbuhan ekonomi disekitar
lingkungan perumahan mutiara gading timur 2 yang sebelumnya hanya ada beberapa
rumah saja dan masih terdapat banyak lahan yang kosong, seiring berjalannya
waktu semakin bertambah pesat pertumbuhan ekonominya. Sekarang sudah dibangun
lagi beberapa rumah, ruko-ruko, serta fasilitas-fasilitas lainnya, seperti
kolam renang dan gor bulu tangkis. Dengan dibangunnya Columbus Water Park
semakin banyak pengunjung yang datang serta semakin banyak pula yang berjualan
disekitar kolam renang tersebut.
Para pengunjung yang datang tidak
hanya orang-orang yang bertempat tinggal di sekitar mutiara gading timur 2 saja
tetapi juga yang datang dari luar perumahan mutiara gading timur 2. Apalagi
setiap hari libur, semakin banyak saja orang-orang yang datang untuk berbelanja
ataupun sekedar untuk bermain saja.
Sasaran utama pembangunan ekonomi
dalam konsep pengembangan ekonomi lokal ini adalah meningkatkan jumlah dan
jenis peluang kerja yang tersedia, yang diperoleh dari pengembangan potensi ekonomi
yang ada pada suatu masyarakat. Karena dengan peningkatan jumlah dan jenis
peluang kerja yang tersedia tersebut, dalam proses jangka panjang, akan memicu
terjadinya peningkatan produktivitas dan kesejateraan suatu masyarakat. Untuk
mencapai peningkatan jumlah dan jenis peluang kerja tersebut, masyarakat suatu
daerah harus mampu untuk mengambil suatu inisiatif dalam memikirkan dan
mengidentifikasikan potensi-potensi sumber daya yang dimiliki, untuk membangun
dan mengembangkan perekonomian daerahnya.
Kesimpulannya adalah lingkungan
sangat berpengaruh untuk suatu pembangunan agar pembangunan dilingkungan
tersebut menjadi kondusif dan stabil.
2.5.
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup Untuk Proses Pembangunan
Untuk
mengetahui pencemaran dan perusakan lingkungan untuk suatu pembangunan maka ,
harus diketahui dulu FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN LINGKUNGAN
Proses-proses alam, antara lain
pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi, terbakarnya semak-semak,
dan halilintar. Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
-
Hasil
pembakaran bahan bakar yang terjadi pada industri dan kendaraan bermotor.
-
Pengolahan
dan penyulingan bijih tambang mineral dan batubara.
-
Proses-proses
dalam pabrik.
-
Faktor
Industrialisasi
-
Faktor
Urbanisasi
AKIBAT YANG DI TIMBULKAN OLEH
PENCEMARAN
1. Punahnya Spesies
Bahan pencemar lazimnya berbahaya
bagi kehidupan biota air dan darat. Berbagai jenis hewanmengelami keracunan,
kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada
yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang
pekaterhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal
terhadap bahan pencemar., adpula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus
diketahui bahwa tingkatadaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut
terlampui, hewan tersebut akan mati.
2. Peledakan Hama
Penggunaan pestisida dan insektisida
dapat pula mematikan predator. Karena predator punah,maka serangga hama akan
berkembang tanpa kendali.
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat
mengibah pola interaksi biologis dalam suatu ekosistem. Rantaimakanan,
jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah. Akibatnya,
keseimbanganlingkngan terganggu. Daur materi dan daur biogeo kimia menjadi terganggu.
4. Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan pestisida dan insektisida
dapat berdampak kematian fauna tanah. Hal ini dapatmenurunkan kesuburan tanah.
Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanahmenjadi asam. Hal ini
juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinyahujan
asam.
5. Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan,
dan bahan makanan tercemar dapat mengalamikeracunan. ada yang meninggal dunia,
ada yang mengalami kerusakan hati, ginjal, menderitakanker, kerusakan susunan
saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat padaketurunanketurunannya.
6. Pemekatan Hayati
Proses peningkatan kadar bahan
pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa
Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition).
7. Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah
Kaca
Terbentuknya Lubang ozon dan
terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan globalyang dirasakan oleh
semua umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapattersebar dan
menimbulkan dampak di tempat lain.
CARA MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Manusia memiliki peranan yang sangat
penting untuk mengatasi pencemaran lingkungan yangterjadi akibat ulah manusia
sendiri. Beberapa hal yang dapat dilakukan manusia untuk mengatasi pencemaran
lingkungan akan diuraikan berikut ini:
1. Melakukan Penghijauan Salah satu cara
mengatasi pencemaran tanah adalah penghijauankembali dengan cara memberi humus
tanah, sehingga tanaman kembali subur.
2. Rotasi Tanaman Rotasi tanaman adalah
salah satu upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kesuburan tanah. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara menanam jenis tanamanyang berbeda pada tempat yang
sama secara bergantian.
3. Penggunaan Pupuk Seperlunya, penggunaan
pupuk buatan seperti urea, ZA, dan NSP yang berlebihan sangat merusak
lingkungan karena dapat menyebabkan eutrofikasi dan dapat meningkatkan
keasamantanah.Sebaiknya, petani menggunakan pupuk alami, seperti pupuk kompos
dan pupuk kandanguntuk mengurangi pencemaran tanah.
4. Pembuatan Sengkedan, salah satu upaya untuk
mengatasi kerusakan tanah karena erosi adalah dengan pembuatan sengkedan di
tanah berbidang miring, seperti lereng bukit dan pegunungan.
5. Reboisasi adalah penanaman kembali
lahan-lahan yang gundul. Hal ini dilakukan untuk mengatasi erosi karena
akar-akar pohon dapat menyerap air dan menahan tanah agar tidak terbawa air
hujan.
6. Daur Ulang, saat ini banyak sekali produk
daur ulang yang bisa dipakai kembali.Pendaur-ulangan sampah-sampah rumah tangga
dan sampah dari pasar menjadi pupuk yang dapatdimanfaatkan petani. Biasanya
sampah pasar berupa sayur-sayuran yang telah membusuk. Jikadiolah kembali dan
ditambah kotoran hewan akan menjadi pupuk alami yang sangat baik untuk tanaman.
Memang
tidak bisa dielakkan lagi bahwa pembangunan akan dikaitkan dengan perusakan dan
pencemaran lingkungan, karena pembangunan industri, peluasan lahan pertanian,
pembangunan pemukiman mengambil resiko yang besar untuk lingkungan karena dapat
merusak dan mencemarkan lingkungan tersebut. Solusinya adalah pembangunan untuk
industri, ekonomi, dan yang lainnya harus dibarengi dengan konservasi alam atau
lingkungan, perbaikan hutan – hutan dengan menanam pohon atau reboisasi dan
serta menindak tegas soal perundang-undangan yang menyangkut tentang
lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah saya buat,
dapat disimpulkan bahwa pembangunan Ekonomi, Teknologi, Pendidikan, dan
Permukiman yang baik adalah tingkat SDM yang juga baik dan tanpa merusak lingkungan
sekitar maupun berdampak pada masyarakat yang tinggal di area pembangunan.
Dengan menerapkan IPTEK manusia dapat lebih mudah dalam membangun sebuah
teknologi untuk kedepannya dalam pembangunan dan mampu bersaing dengan negara
lain dan menciptakan keamanan dan kenyamanan dilingkungan sekitar dan
menerapkan sistem cinta lingkungan, menjaga, dan melestarikan alam sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun
1982staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Purwanti%2520Widhy%2520Hastuti,%2520S.Pd.,%2520M.Pd./Pencemaran%2520Lingkungan.pdf
No comments:
Post a Comment