DARI TUGAS MENGHASILKAN KARYA

SOFTSKILL

Thursday, 19 November 2015

Perkembangan Penduduk Indonesia dan Ilmu Teknologi dan Lingkungan

TUGAS SOFTSKILL
MAKALAH PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA DAN ILMU TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN

Disusun oleh : Satria Pamungkas
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt. karena berkat rahmat dan karunianya saya telah menyelesaikan sebuah makalah tentang Perkembangan penduduk indonesia dan IPTEK . Shalawat serta salam tak lupa saya sampaikan kepada junjungan kita nabi Muhammad Saw.
            Saya membuat makalah ini dalam rangka untuk menambah wawasan saya dan pembaca, disini saya akan membahas banyak hal tentang pembangunan, pertumbuhan penduduk, dan ilmu teknologi dan lingkungan. Oleh karena itu saya mengajak anda untuk membaca dan mempelajari berbagai hal tentang perkembangan pembangun dan IPTEK yang saya kaji dalam makalah ini. Semoga makalah yang saya sajikan dapat memberikan tambahan wawasan bagi pembaca. 
 DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
BAB 2 PEMBAHASAN
1.     PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA
1.1.         Landasan Perkembangan Penduduk Indonesia
1.2.         Pertambahan Penduduk dan Lingkungan Pemukiman
1.3.         Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat Pendidikan
1.4.         Pertumbuhan Penduduk dan Penyakit yang Berkaitan dengan Lingkungan Hidup
1.5.         Pertumbuhan Penduduk dan Kelaparan
1.6.         Kemiskinan dan keterbelakangan
2.     ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN
2.1.         Keberlanjutan Pembangunan
2.2.         Mutu Lingkungan Hidup dengan Resiko
2.3.         Kesadaran Lingkungan
2.4.         Hubungan Lingkungan dengan Pembangunan
2.5.         Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup untuk Proses Pembangunan
BAB 3 PENUTUP
A.    KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
   A.   LATAR BELAKANG
Didalam suatu pembangunan, perkembangan penduduk adalah salah satu faktor utama untuk mendedikasikan suatu perkembangan pembangunan suatu negara agar negara tersebut mampu membangun dalam bentuk segala hal seperti, ekonomi, tingkat pendidikan, pendapatan perkapita, tingkat kesehatan, pengelolaan tata lingkungan dan masih banyak lainnya. Dari pembangunan tersebut membutuhkan SDM dan SDA yang memadai untu jalannya pembangunan, adanya IPTEK mendorong kita untuk berimajinasi membangun masa depan yang gemilang.
Oleh karena itu pertumbuhan dan perkkembangan pembangunan dan teknologi menjadi hal yang diperlukan untuk suatu negara agar pembangunan dapat berjalan seperti yang diharapkan. Disamping itu, pembangunan menjadikan dampak negatif bagi lingkungan, resiko ini harus kita toleransi dengan melestarikan dan menjaga lingkungan agar tercipta lingkungan yang maju tanpa menganggu kesetimbangan lingkungan. Dari pernyataan tersebut kedaran lingkungan harus diterapkan pada setiap individu. Materi tersebut akan dibahas pada makalah kali ini.

  
BAB II
PEMBAHASAN
         1.    PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA
          1.1.                     Landasan Perkembangan Penduduk Indonesia
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode.
Seluruh dunia pasti meningkat pertumbuhan penduduknya, begitu pula diIndonesia tercinta ini. Dari hasil sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia adalah 289,4 juta. Berarti Indonesia termasuk negara terbesar ke tiga di antara negara-negara yang sedang berkembang setelah Cina dan India.Dibanding dengan jumlah sensus tahun 1990 maka akan terlihat peningkatan penduduk Indonesia rata-rata 1,98% pertahun. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 315,3 juta jiwa. Bila dilihat dari luas wilayah pada peta penyebaran penduduknya terlihat tidak merata di 34 propinsi. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 1990 sekitar 60% penduduk tinggal di pulau Jawa, padahal luas pulau Jawa hanya 7% dari luas wilayah Indonesia. Dilain pihak pulau Kalimantan yang luas wilayahnya hanya ditempati oleh 5% dari jumlah penduduknya. Kondisi tersebut menunjukan bahwa kepadatan penduduk Indonesia tidak seimbang. Kondisi tersebut memerlukan upaya pemerataan dan upaya tersebut telah dilaksanakan melalui program transmigrasi dan gerakan kembali ke Desa. Dilihat dari tingkat pertambahan penduduknya Indonesia masih tergolong tinggi, hal ini bila tidak diupayakan pengendalianya akan menimbulkan banyak masalah. Di Indonesia dari tingkat partisipasi anak usia sekolah baru mencapai 53% meskipun wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun telah dicanangkan oleh pemerintah. Dibanding negara tetangga, tingkat partisipasi pendidikan kita tergolong rendah. Hongkong misalnya tahun 1995 telah mencapai 95%, Korea Selatan 88% dan Singapura telah mencapai 95 %.



          1.2.                     Pertambahan Penduduk dan Lingkungan Pemukiman
Dengan jumlah total populasi sekitar 250 juta penduduk, Indonesia adalah negara berpenduduk terpadat nomor empat di dunia. Komposisi etnis di Indonesia amat bervariasi karena negeri ini memiliki ratusan ragam suku dan budaya. Meskipun demikian, lebih dari separuh jumlah penduduk Indonesia didominasi oleh dua suku terbesar.
Dua suku terbesar ini adalah Jawa (41 persen dari total populasi) dan suku Sunda (15 persen dari total populasi). Kedua suku ini berasal dari pulau Jawa, pulau dengan penduduk terbanyak di Indonesia yang mencakup sekitar enam puluh persen dari total populasi Indonesia. Jika digabungkan dengan pulau Sumatra, jumlahnya menjadi 80 persen total populasi. Ini adalah indikasi bahwa konsentrasi populasi terpenting berada di wilayah barat Indonesia. Propinsi paling padat adalah Jawa Barat (lebih dari 43 juta penduduk), sementara populasi paling lengang adalah propinsi Papua Barat di wilayah Indonesia Timur (dengan populasi hanya sekitar 761,000 jiwa).


Peta Indonesia
Lima Propinsi dengan Populasi Tertinggi (dalam jutaan)
     Propinsi
       Populasi
1.  Jawa Barat
         43.1
2.  Jawa Timur
         37.5
3.  Jawa Tengah
         32.4
4.  Sumatra Utara
         13.0
5.  Banten (Jawa)
         10.6
Sumber: Badan Pusat Stastik, Population Census 2010
Bagian ini membahas beberapa aspek penting menyangkut komposisi demografi Indonesia. Topik-topik yang dibahas antara lain pertumbuhan populasi Indonesia, struktur usia dan urbanisasi. Semua topik ini adakan dihubungkan dengan kinerja perekonomian Indonesia.



PERTUMBUHAN POPULASI INDONESIA
Tingkat pertumbuhan populasi Indonesia antara tahun 2000 dan 2010 adalah sekitar 1.49 persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi di propinsi Papua (5.46 persen), sementara pertumbuhan populasi terendah terjadi di propinsi Jawa Tengah (0.37 persen). Program Keluarga Berencana (KB) dikoordinasi oleh institusi pemerintah, yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program KB dimulai pada tahun 1968 semasa pemerintahan presiden Suharto dan sampai saat ini masih diteruskan oleh presiden2 penerusnya. Program ini adalah strategi penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena pertumbuhan populasi yang rendah akan menyebabkan tingkat PDB per kapita yang lebih tinggi, yang juga akan meningkatkan pendapatan, tabungan, investasi serta menurunkan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan populasi diperkirakan sebesar sekitar 1.04 persen pada tahun 2012.
Menurut proyeksi yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan menilik populasi absolut Indonesia di masa depan, maka negeri ini akan memiliki penduduk lebih dari 250 juta jiwa pada tahun 2015, lebih dari 270 juta jiwa pada tahun 2025, lebih dari 285 juta jiwa pada tahun 2035 dan 290 juta jiwa pada tahun 2045. Baru setelah 2050 populasi Indonesia akan berkurang. Menurut proyeksi PBB pada tahun 2050 dua pertiga populasi Indonesia akan tinggal di wilayah perkotaan. Sejak 40 tahun yang lalu Indonesia sedang mengalami sebuah proses urbanisasi yang pesat makanya sekarang sekitar separuh dari jumlah total penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Proses ini menunjukkan perkembangan positif bagi perekenomian Indonesia karena urbanisasi dan industrialisasi akan membuat pertumbuhan ekonomi lebih maju dan menjadikan Indonesia negeri dengan tingkat pendapatan menengah ke atas.

    1995
    2000
    2005
    2010
    2050
 Populasi Rural
 (persentase populasi total)
      64
      58
      52
      46
      33¹
 Populasi Kota
 (persentase populasi total)
      36
      42
      48
      54
      67¹
Sumber: Bank Dunia
   ¹ Perkiraan PBB
Oleh karena melesatnya pertambahan penduduk maka dari itu terpengaruh lah kedalam lingkungan pemunkiman yang padat dan tidak teratur, menurut saya pemukiman diIndonesia beragam tipe, dari pemukiman padat penduduk yang tiap rumah tiap rumah hampir tidak mempunyai halaman masing-masing, jarak antar tetangga hanya dibatasi oleh tembok saja dan aksesnya pun harus melalui gang yang sempit , contohnya seperti dijakarta saat ini yang menurut saya sudah padat sekali. Lalu kemudian pemukiman yang mulai ramai contohnya di tempat tinggal saya, yang dahulu merupakan tempat yang sepi dan masih banyak sekali kebun hutan yang pada akhir-akhir ini sudah mulai padat, dikarenakan sawah – sawah disana banyak yang dialh fungsikan menjadi kontrakan ataupun rumah-rumah, yang pada akhirnya menimbulkan limbah rumah tangga yang kotor sehingga sawah disekitarnyapun ikut tercemar lalu pemilik sawah berpasrah dengan menjual sawahnya untuk dijadikan pemukiman. Dan sampai saat ini anak – anak jaman sekarang disana sulit sekali untuk menemukan lahan untuk bermain dan membutuhkan lapangan yang luas. Yang ketiga, pemukiman yang masih sangat asri contohnya didaerah luar pulau jawa, yang tingkat kependudukannya masih sepi dan mata pencahariannya masih bercocok tanam, udaranya sejuk, masih sederhana. Berbeda sekali dengan pemukiman atau residences perumahan – perumahan elit yang gaya arsitektur modern, yang bertempat tinggal disana memntingkan keperluan pribadi, atau menjalani hdiup dengan sendiri- sendiri, tidak ada sosialisasi antar tetangga. Yang terakhir adalah pemukiman kumuh yang contohnya berada dibantaran sungai atau pinggir rel kereta api yang membangun rumah seadanya tidak mendapatkan izin dari pemerintah, dan dilihatnyapun tidak indah sama sekali, ini merupakan PR tersendiri untuk pemerintah bertindak tegas dan adil untuk masalah ini.

          1.3.                     Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan disuatu daerah difaktorkan oleh tingkat pertumbuhan penduduknya juga, karena jika pertumbuhan penduduk yang sangat pesat sulit untuk mengatur dan mengelola siswa –siswa yang ingin mengenyam pendidikan, maka dari itu pertumbuhan penduduk harus didampingi oleh pembangunan sekolah – sekolah dan banyaknya tenaga pengajar untuk pendidikan. Disamping hal itu pemerintah harus sudah matang menyiapkan strategi sistem pembelajaran yang efektif dan terpusat agar setiap siswa memperoleh standar pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah. Tenaga pengajar yang professional sangat diperlukan untuk jalannya belajar mengajar dan tenaga pengajar yang berpengalaman dalam memulai bimbingan belajar.
         1.4.                     Pertumbuhan Penduduk dan Penyakit yang Berkaitan Dengan Lingkungan Hidup.
Sudah saya bahas sebelumnya, dengan tingkat pertumbuhan kependudukan yang tinggi memicu resiko banyaknya terjangkit penyakit yang ringan sampai yang berat. Mengapa demikian, karena dari keteledoran manusia itu sendiri yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan, misalnya dari hal kecil saja membuang sampah ke sungai menyebabkan banjir dijakarta dan bermukim dibantaran sungai yang menyebabkan sungai menjadi sempit, maka terjadilah banjir dan banjir itu membawa banyak sekali penyakit seperti penyakit kulit, diare, DBD, malaria, dan masih banyak lagi. Belum lagi terbatasnya fasilitas – fasilitas yang tidak memadai yang kotor menimbulkan banyak penyakit.
Padatnya penduduk menjadi faktor utama tidak adanya lahan untuk fasilitas-fasilitas umum seperti taman, tempat bermain anak, dll menyebabkan anak pada akhir ini lebih suka bermain dirumah (game) dan hp dibandingkan beramain diluar. Padatnya kotapun jadi topik utama dalam hal ini, gas emisi pembuangan kendaraan bermotor menyebabkan CO2 meningkat dan limbah industri mengancam penipisan lapisan ozon yang menyebabkan efek rumah kaca atau radiasi matahari yang kuat menjadi bencana untuk umat manusia. Penyakit yang timbul adalah TBC, Paru – paru basah, gangguan saluran pernapasan, infuenza dll.

          1.5.                     Pertumbuhan Penduduk dan Kelaparan
Dari segi ekonomi dan gizi pertambahan penduduk dan pemerataan dana bantuan pemerintah jika tidak tepat pada sasaran menyebabkan masalah serius pada masyarakat yang benar-benar membutuhkan dana bantuan untuk kehidupan sehari-hari maupun balita mereka yang sangat butuh akan gizi setimbang. Dari mulai banyaknya penduduk dan lahan pekerjaan yang sedikit menyebabkan pengangguran yang hebat belum lagi masalah ekonomi negara seperti dollar yang terus meningkat dan terus menerus turunnya nilai tukar rupiah itu mengakibatkan perusahaan –perusahaan swasta yang terpaksa memcat para pegawainya karena pemasukan dan pengeluaran tidak stabil, belum lagi tingkat pendidikan yang rendah menjadi alasan utama masyarakat untuk mencari pekerjaan yang layak untuk mereka. Dari situlah muncul penyakit baru, mental masyarakat yang bergantung pada dana bantuan ataupun sosialisasi dari pihak – pihak yang menyalurkan bantuan, mereka jadi malas dan hanya meminta-minta saja. Berbeda dengan keluarga dari kalangan tidak mampu yang sudah mempunyai keluaga dan benar membutuhkan bantuan sedangkan keluarga dan anak-anak mereka sedang mengalami kelaparan apalagi anaknya yang sedang terjangkit gizi buruk. Hal inipun menjadi pr tersendiri untuk pemerintah dalam menangani kasus ini.
          1.6.                     Kemiskinan dan Keterbelakangan
Dari topik yang saya bahas diatas tadi, tingkat pendidikan yang rendah, tingkat pengangguran yang tinggi dan tidak meratanya dana bantuan ataupun APBN yang sudah direncanakan dan sudah cair namun dana tersebut menajdi dana siluman dan tidak mencapai target yang dituju. Hal itu menjadi dasar kemiskinan didunia termasuk diIndonesia yang tingkat pendapatan perkapitanya digolongkan rendah. Itu membuktikan bahwa sistem pemerintahan dinegara tersebut mengalami keterbelakangan. Belum lagi pejabat yang lebih mementingkan urusan pribadinya ketimbang masyarakat padahala mereka adalah wakil dari rakyat yang secara langsung mempunyai jabatan tetapi sikap dan perilaku mereka lebih keji dari seorang pemfitnah dan pembunuh. Maka dari itu mental untuk para pemimpin harus dibentuk lebih dalam lagi agar menjadi pemimpin yang arif dan taat pada aturan dan perundang-undangan. Tidak bisa dielakkan lagi kemiskinan menjadi dasar keterbelakangan suatu negara dan menjadi bukti sistem pemerintahan yang bobrok.


           2.    ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN
IPTEK adalah singkatan dari ‘ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu suatu sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang dibidang teknologi. Dapat juga dikatakan, definisi IPTEK ialah merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi, baik itu penemuan yang terbaru yang bersangkutan dengan teknologi ataupun perkembangan dibidang teknologi itu sendiri.
-          Ilmu adalah pemahaman mengenai suatu pengetahuan, yang mempunyai fungsi untuk mencari, menyelidiki, lalu menyelesaikan suatu hipotesis. Ilmu juga yaitu merupakan suatu pengetahuan yang sudah teruji akan kebenarannya.

-          Pengetahuan adalah suatu yang diketahui ataupun disadari oleh seseorang yang didapat dari pengalamannya. Pengetahuan juga tidak dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena kebenarannya belum teruji. Pengetahuan muncul disebabkan seseorang menemukan sesuatu yang sebelumnya belum pernah dilihatnya.

-          Teknologi adalah suatu penemuan melalui proses metode ilmiah, untuk mencapai suatu tujuan yang maksimal. Atau dapat diartikan sebagai sarana bagi manusia untuk menyediakan berbagai kebutuhan atau dapat mempermudah aktifitas.

             2.1.                     Keberlanjutan Pembangunan
Keberlanjutan Pembangunan atau Pembangunan Berkelanjutan adalah proses pembangunan lingkungan yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan”. Pembangunan berkelanjutan adalah salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.
Pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan. Lebih luas daripada itu, pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan: pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan. Menyebut ketiga hal dimensi tersebut saling terkait dan merupakan pilar pendorong bagi pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan Hijau pada umumnya dibedakan dari pembangunan bekelanjutan, dimana pembangunan Hijau lebih mengutamakan keberlanjutan lingkungan di atas pertimbangan ekonomi dan budaya. Pendukung Pembangunan Berkelanjutan berargumen bahwa konsep ini menyediakan konteks bagi keberlanjutan menyeluruh dimana pemikiran mutakhir dari Pembangunan Hijau sulit diwujudkan. Sebagai contoh, pembangunan pabrik dengan teknologi pengolahan limbah mutakhir yang membutuhkan biaya perawatan tinggi sulit untuk dapat berkelanjutan di wilayah dengan sumber daya keuangan yang terbatas
Pembangunan berkelanjutan mempunyai beberapa faktor pendukung antara lain, SDM, SDA, IPTEK, serta niat dan kemauan.
Pembangunan tidak hanya dipahami sebagai pembangunan ekonomi, namun juga sebagai alat untuk mencapai kepuasan intelektual, emosional, moral, dan spiritual. Dalam pandangan ini, keragaman budaya merupakan kebijakan keempat dari lingkup kebijakan pembangunan berkelanjutan.
Masalah lingkungan tidak semakin ringan namun justru akan semakin berat. Dengan kondisi tersebut maka pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan ditingkatkan kualitasnya dengan dukungan penegakan hukum lingkungan yang adil dan tegas, sumberdaya manusia yang berkualitas, perluasan penerapan etika lingkungan serta asimilasi sosial budaya yang semakin mantap.
Dengan demikian, Pembangunan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat terhindarkan dari penggunaan sumberdaya alam.
          2.2.                     Mutu Lingkungan Hidup dengan Resiko
Mengerti mutu dari lingkungan hidup ini merupakan hal yang penting karena untuk menentukan sebuah lingkungan yang aman nyaman dan kondusif memerlukan perlakuan yang sangat bermanfaat untuk lingkungan. Mengapa saya bilang sangat penting karena jika pengelolaan terhadap lingkungan tidak dilakukan dengan baik akan mengancam masalah lingkungan yang sangat serius dan mengakibatkan lingkungan menjadi tercemar hingga tak layak untuk dihuni oleh umat manusia.
Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang betah/kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan sebagainya.
Indonesia adalah sebuah negara tropis yang kaya akan sumber daya alam. Melimpah ruahnya sumber daya alam Indonesia sudah sangat terkenal sejak zaman dulu. Penjajahan yang terjadi di tanah air tercinta ini pun awalnya adalah perebutan akan potensi sumber daya alam ini.
Secara alami, kehidupan ini memang merupakan hubungan yang terjadi timbal balik antara sumber daya manusia dan sumber daya alam (baik yang dapat diperbaharui atau pun tidak). Hubungan timbal balik tersebut pada akhirnya adalah penentu laju pembangunan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan perkembangan pembangunan adalah lingkungan sosial (jumlah, kepadatan, persebaran, dan kualitas penduduk), dan pengaruh kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, teknologi, dan sebagainya.
Sekian lama terkenalnya Indonesia sebagai negara subur makmur dengan kondisi alam yang sangat mendukung ditambah pula dengan potensi sumber daya mineral yang juga ternyata sangat melimpah ruah, ternyata Indonesia sampai saat ini hanya bisa menjadi negara berkembang, bukan negara maju. Banyak faktor yang kemudian menyebabkan Indonesia tidak kunjung menjadi negara maju. Salah satunya adalah pengelolaan negara yang tidak profesional termasuk dalam hal pengelolaan potensi alam.
Lingkungan hidup yang kita pijaki ini selalu dikaitkan dan dibayang-bayangkan dengan resiko, karena alam mempunyai kesetimbangan yang normal sampai manusia itu sendiri yang merusaknya. Jadi setiap tindakan yang kita ambil yang melibatkan lingkungan, berarti anda siap untuk mengambil resikonya, sebagai contoh menebang liar pohon-pohon tanpa mendapat izin dari pemerintah akan ditindak pidana dan akan mendapat hukuman sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, tidak hanya yang menebang tapi masyarakat disekitarnyapun akan mengalami dampak yang dialaminya, seperti erosi, banjir, pemanasan global. Maka dari itu kita membutuhkan kesadaran setiap individu yang akan saya bahas pada sub bab berikut ini.
            2.3.                     Kesadaran Lingkungan
Dari mutu lingkungan yang dikaitkan dengan resiko maka timbullah pertanyaan, bagaimana memperbaikinya?, bagaimana mengulang kembali?, jawabannya adalah hanya penyesalan dan kesadaran. Dari pertanyaan diatas bahwa kesadaran akan lingkungan sangatlah penting dilakukan agar setiap manusia memiliki tenggang rasa pada lingkungan dan menerapkan cinta lingkungan.
Melindungi lingkungan bukan hanya suatu komitmen untuk generasi yang akan datang, tetapi ini juga  merupakan kebutuhan komersil perusahaan guna mengembangkan dan memenuhi kewajiban sah mereka.
Dalam diskusi tentang kesadaran lingkungan ini, suatu perusahaan yang memiliki catatan lingkungan yang buruk, mereka hanya dapat merusak reputasi mereka.
Perusahaan tersebut harus memenuhi kewajiban sah dan moral mereka. Hal ini dilakukan dengan cara:
-          Mengatur dan menekankan standar pengontrolan dan pengolahan sampah;
-          Memastikan oli dan zat kimia disimpan di area yang telah dibendungi;
-          Mengatur dan menekankan prosedur pengangkutan untuk bahan-bahan berasun dan kimia;
-          Membangun prosedur kerja aman dan penanganan untuk produk yang berpotensi menyebabkan polusi ; dan
-          Memenuhi perundang-undangan dan ijin khusus.
-          Kita dapat sangat merusak lingkungan dengan tidak mengendalikan polusi tersebut dan dengan tidak mengikuti standar dan prosedur.
Untuk mengenali bagaimana kita dapat membantu meningkatkan dan mengendalikan kerusakan lingkungan, kita akan mendiskusikan tentang:
Jenis polusi dan akkibatnya terhadap lingkungan;
Langkah dasar guna melindungi lingkungan area kerja kita; dan
Peraturan dasar guna membantu mencegah bahan pengotor dari pencemaran lingkungan.
-          meningkatkan penanganan material;
-          meningkatkan pengendalian penyimpanan; dan
melakukan pelatihan tambahan.
Jenis-jenis polusi
Ada tujuh kategori polusi umum. Ketujuh kategori tersebut, adalah:
bising, seperti suara yang tidak diinginkan di sekitar area kerja;
-          sampah, seperti tiap bahan bekas, merupakan zat-zat yang perlu dibuang;
-          polusi tanah, seperti tiap tumpahan atau kontaminasi tanah di area kerja;
-          polusi air, yang disebabkan oleh tindakan membiarkan racun, zat berbahaya atau pengotor masuk ke air atau air tanah yang terkontrol:
-          polusi udara, seperti debu, gas/asap atau penyemprotan di dalam area kerja;
-          gangguan, yang bisa berupa tindakan atau kelalaian yang menggangu kenyamanan atau kualitas kehidupan; dan
-          getaran, yang disebabkan oleh penggunaan tempat dan peralatan dan bisa merusak struktur, bangunan atau formasi alam..
-          Kita juga dapat mengalami pengaruh yang sangat kuat terhadap lingkungan area kerja. Perusahaan dapat merancang bangunan, strategi dan prosedur guna mengendalikan polusi tetapi jika kita tidak mengikuti proses dan prosedur yang berlaku, maka kerusakan lingkungan yang parah dapat terjadi.
Kesadaran akan menjaga lingkungan hidup bisa diterapkan seja usia dini dan dilakukan oleh semua umur agar terciptanya ruang lingkup yang asri.  Dari hal kecil saja dapat membuat perubahan besar pada lingkungan. Bisa juga melalui sosialisasi yang dilakukan oleh ketua lingkungan setempat untuk saling bergotong royong bekerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekitar agar terhindar dari jangkitan berbagai penyakit. Pada sekolah – sekolahpun harus sudah diterapkan sistem piket dan kerja bakti minimal seminggu sekali agar tertanam jiwa cinta lingkungan pada setiap murid-murid. Tidak hanya dilingkungan sekitar namun lingkungan yang sedang kita pijaki dimanapun kita berada harus menjaga lingkungan untuk kepentingan bersama.


Banyak berbagai cara untuk menjaga lingkungan, baik udara tanah maupun air.
1.          Konservasi Tanah
a.      Strip-croppingn
Strip-cropping adalah salah satu cara melindungi tanah dari kerusakan. Caranya dengan menanamkan tanaman pangan semusim secara berselang-seling dengan tanaman hijau pada suatu lahan.
b.      Contour farming
Contour-farming adalah cara menanam tanaman mengikuti bentuk tanah, seperti lereng. Cara ini digunakan untuk mengurangi erosi dan bahaya longsor. Contour-farming ini sebenarnya hamper sama dengan cara terasering
c.       Terasering
Terasering adalah cara yang hamper sama dengan Contour-farming, perbedaannya  sebenarnya hanya dari bentuknya. Terasering dilakukan pada tempat bentuknya lereng-lereng, sedangkan Contour-farming dilakukan pada lahan yang landai.
Cara perlindungan tanah berbentuk Terasering ini telah banyak diterapkan di Indonesia. Banyak daerah di Indonesia yang memiliki kontur tanah seperti lereng sehingga dapat menggunakan terasering sebagai bentuk perlindungan tanah dari bahaya erosi dan longsor. Seperti di daerah Nusa Peninda, Bali.
d.      Cara lain
Selain menggunakan cara konservasi yang telah dijelaskansebelumnya masih ada beberapa cara untuk melindungi tanah dari kerusakan, antara lain sebagai berikut :
§  Penambahan tanaman tumbuhan tanah seperti kacang-kacangan untuk mengurangi baaya erosi.
§  Penanaman rumput pada lahan kering berlereng.
§  Penggunaan bahan organic seperti pupuk organic ataupun sisa-sisa tanaman yang diletakkan di atas tanah sehingga tanah dapat menyerap air.
§  Menanam kembali tanah yang gundul dengan pohon hijau yang pohon ini dapat digunakan sebagai upaya untuk mengurangi bahaya terjadinya erosi.
Tujuan konservasi tanah antara lain adalah
·         Mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan aliran permukaan
·         Memperbaiki tanah yang rusak/kritis
·         Mengamankan dan memelihara produktivitas tanah agar tercapainya produksi setinggi-tingginya delam waktu yang tidak terbatas.
·         Meningkatkan produktivitas lahan usaha tani.

2.          Konservasi Air
Konservasi lingkungan air berkaitan dengan menghemat penggunaan air dalam keidupan sehari-hari :
§  Jangan menggunakan air yang digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari secara berlebihan
§  Guna mengatasi kelangkaan jumlah air, buatlah sebuah sumur serapan untuk menampung air hujan yang nantinya dapat dipergunakan sebagai kebutuhan hidp sehari-hari.
§  Buatlah sebuah alat pengontrol volume penggunaan air sehingga kita mampu mengontrol jumlah air yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
§  Untuk melestarikan lingkungan air, buatlah sebuah kerjasama antara kita, pemerintah, pelaku industri. Kita dan pelaku industri harus mencoba memelihara lingkungan ini dengan sebaik mungkin.  Lalu pemerintah haruslah bertindak tegas terhadap adanya pelanggaran.
§  Seperti halnya konservasi tanah, lakukan konservasi air dengan penanaman kembali pohon-pohon pada kawasan yang telah gundul. Kegiatan ini dilakukan untuk mengatasi bahaya erosi.
§  Jika pelaku industri akan membuka sebuah kawasan industri, jauhilah daerah serapan air sehingga ekosistem air tidak terganggu.
3.          Konservasi Udara
                Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadi kerusakan lingkungan udara beberapa diantaranya adalah :
§  Barang-barang penghasil gas kimia digunakan seperlunya.
§  Penggunaan kendaraan bermotor secara berlebihan dikurangi.
§  Sekarang di Jakarta telah dijalankan program satu hari tanpa berkendaraan di kawasan tertentu untuk mengatasi terjadinya kerusakan lingkungan udara.
§  Penyaring udara untuk menyaring udara digunakan.
§  Pohon hijau ditanam di sisi jalan raya untuk gerakan penghijauan sehingga pohon tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk meyerap polusi.
§  Suatu kerja sama antara pelaku industri dengan pemerintah perlu dijalani. Sebagai pekau industry tidak boleh membuat polusi udara sembarangan. Maka, membuat sebuah saluran penyaring udara. Sementara itu, pemerintah harus membuat sebuah tindakan tegas jika terjadi perusakan terhadap lingkungan udara.
4.          Konservasi Keanekaragaman Hayati
      Konservasi keanekaragaman hayati dilakukan untuk mengatasi kerusakan ekosistem mahluk hidup yang diakibatkan perilaku manusia diantaranya terjadi erosi, banjir, dan tanah longsor.
      Pemerintah sekarang telah mencanangkan program peduli lingkungan dengan membuka sebuah kawasan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati. Pada kawasan ini kita tidak diperbolehkan merusak ekosistem yang terdapat di dalamnya. Orang yang merusak tempat tersebut akan mendapatkan hukuman.
      Kawasan perlindungan terhadap tumbuh-tumbuhan dan ekosistem yang terdapat di dalamnya disebut dengan cagar alam. Adapun kawasan perlindungan terhadap hewan-hewan langka disebut dengan suaka margasatwa.
             2.4.                     Hubungan Lingkungan dengan Pembangunan
Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan :
-          Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.

-          Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.

-          Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang
Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi antara lain :
-          Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
-          Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut. Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
-          Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian
-          Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

-          Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.  Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Pertumbuhan ekonomi disekitar lingkungan perumahan mutiara gading timur 2 yang sebelumnya hanya ada beberapa rumah saja dan masih terdapat banyak lahan yang kosong, seiring berjalannya waktu semakin bertambah pesat pertumbuhan ekonominya. Sekarang sudah dibangun lagi beberapa rumah, ruko-ruko, serta fasilitas-fasilitas lainnya, seperti kolam renang dan gor bulu tangkis. Dengan dibangunnya Columbus Water Park semakin banyak pengunjung yang datang serta semakin banyak pula yang berjualan disekitar kolam renang tersebut.
Para pengunjung yang datang tidak hanya orang-orang yang bertempat tinggal di sekitar mutiara gading timur 2 saja tetapi juga yang datang dari luar perumahan mutiara gading timur 2. Apalagi setiap hari libur, semakin banyak saja orang-orang yang datang untuk berbelanja ataupun sekedar untuk bermain saja.
Sasaran utama pembangunan ekonomi dalam konsep pengembangan ekonomi lokal ini adalah meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja yang tersedia, yang diperoleh dari pengembangan potensi ekonomi yang ada pada suatu masyarakat. Karena dengan peningkatan jumlah dan jenis peluang kerja yang tersedia tersebut, dalam proses jangka panjang, akan memicu terjadinya peningkatan produktivitas dan kesejateraan suatu masyarakat. Untuk mencapai peningkatan jumlah dan jenis peluang kerja tersebut, masyarakat suatu daerah harus mampu untuk mengambil suatu inisiatif dalam memikirkan dan mengidentifikasikan potensi-potensi sumber daya yang dimiliki, untuk membangun dan mengembangkan perekonomian daerahnya.
Kesimpulannya adalah lingkungan sangat berpengaruh untuk suatu pembangunan agar pembangunan dilingkungan tersebut menjadi kondusif dan stabil.
            2.5.                     Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Untuk Proses Pembangunan
Untuk mengetahui pencemaran dan perusakan lingkungan untuk suatu pembangunan maka , harus diketahui dulu FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN LINGKUNGAN
Proses-proses alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi, terbakarnya semak-semak, dan halilintar. Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
-          Hasil pembakaran bahan bakar yang terjadi pada industri dan kendaraan bermotor.
-          Pengolahan dan penyulingan bijih tambang mineral dan batubara.
-          Proses-proses dalam pabrik.
-          Faktor Industrialisasi
-          Faktor Urbanisasi

AKIBAT YANG DI TIMBULKAN OLEH PENCEMARAN
1.        Punahnya Spesies
Bahan pencemar lazimnya berbahaya bagi kehidupan biota air dan darat. Berbagai jenis hewanmengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang pekaterhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkatadaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
2.        Peledakan Hama
Penggunaan pestisida dan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah,maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.
3.        Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi biologis dalam suatu ekosistem. Rantaimakanan, jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah. Akibatnya, keseimbanganlingkngan terganggu. Daur materi dan daur biogeo kimia menjadi terganggu.
4.        Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan pestisida dan insektisida dapat berdampak kematian fauna tanah. Hal ini dapatmenurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanahmenjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinyahujan asam.
5.        Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalamikeracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan hati, ginjal, menderitakanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat padaketurunanketurunannya.
6.        Pemekatan Hayati
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition).
7.        Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan globalyang dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapattersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.

CARA MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Manusia memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi pencemaran lingkungan yangterjadi akibat ulah manusia sendiri. Beberapa hal yang dapat dilakukan manusia untuk mengatasi pencemaran lingkungan akan diuraikan berikut ini:
1.      Melakukan Penghijauan Salah satu cara mengatasi pencemaran tanah adalah penghijauankembali dengan cara memberi humus tanah, sehingga tanaman kembali subur.
2.      Rotasi Tanaman Rotasi tanaman adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kesuburan tanah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menanam jenis tanamanyang berbeda pada tempat yang sama secara bergantian.
3.   Penggunaan Pupuk Seperlunya, penggunaan pupuk buatan seperti urea, ZA, dan NSP yang berlebihan sangat merusak lingkungan karena dapat menyebabkan eutrofikasi dan dapat meningkatkan keasamantanah.Sebaiknya, petani menggunakan pupuk alami, seperti pupuk kompos dan pupuk kandanguntuk mengurangi pencemaran tanah.
4.    Pembuatan Sengkedan, salah satu upaya untuk mengatasi kerusakan tanah karena erosi adalah dengan pembuatan sengkedan di tanah berbidang miring, seperti lereng bukit dan pegunungan.
5.    Reboisasi adalah penanaman kembali lahan-lahan yang gundul. Hal ini dilakukan untuk mengatasi erosi karena akar-akar pohon dapat menyerap air dan menahan tanah agar tidak terbawa air hujan.
6.      Daur Ulang, saat ini banyak sekali produk daur ulang yang bisa dipakai kembali.Pendaur-ulangan sampah-sampah rumah tangga dan sampah dari pasar menjadi pupuk yang dapatdimanfaatkan petani. Biasanya sampah pasar berupa sayur-sayuran yang telah membusuk. Jikadiolah kembali dan ditambah kotoran hewan akan menjadi pupuk alami yang sangat baik untuk tanaman.
            Memang tidak bisa dielakkan lagi bahwa pembangunan akan dikaitkan dengan perusakan dan pencemaran lingkungan, karena pembangunan industri, peluasan lahan pertanian, pembangunan pemukiman mengambil resiko yang besar untuk lingkungan karena dapat merusak dan mencemarkan lingkungan tersebut. Solusinya adalah pembangunan untuk industri, ekonomi, dan yang lainnya harus dibarengi dengan konservasi alam atau lingkungan, perbaikan hutan – hutan dengan menanam pohon atau reboisasi dan serta menindak tegas soal perundang-undangan yang menyangkut tentang lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah saya buat, dapat disimpulkan bahwa pembangunan Ekonomi, Teknologi, Pendidikan, dan Permukiman yang baik adalah tingkat SDM yang juga baik dan tanpa merusak lingkungan sekitar maupun berdampak pada masyarakat yang tinggal di area pembangunan. Dengan menerapkan IPTEK manusia dapat lebih mudah dalam membangun sebuah teknologi untuk kedepannya dalam pembangunan dan mampu bersaing dengan negara lain dan menciptakan keamanan dan kenyamanan dilingkungan sekitar dan menerapkan sistem cinta lingkungan, menjaga, dan melestarikan alam sekitar.
  

DAFTAR PUSTAKA
UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Purwanti%2520Widhy%2520Hastuti,%2520S.Pd.,%2520M.Pd./Pencemaran%2520Lingkungan.pdf






No comments:

Post a Comment