MAKALAH
PENGETAHUAN LINGKUNGAN DAN SUMBER DAYA ALAM
Disusun
Oleh Satria Pamungkas
BAB
I
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Sebagai
makhluk yang memilki derajat yang lebih tinggi tentunya harus memiliki sifat
yang bijaksana baik sesama manusia, alam hewan dan lingkunga sekitar. Karena alam
sudah mencakup segalanya, bahkan alam
sudah menyediakan tempat, bahan sandang pangan dan pakan untuk kehidupan
manusia yang lebih baik. Maka dari itu manusia harus menjaga, melestrarikan, dan
memanfaatkan dengan maksimal agar tidak terbuang dengan percuma kekayaan alam
kita. Dari situlah bahwa kita dituntut untuk mengetahui dan mempelajari ilmu
lingkungan dan sumber daya alam secara mendalam agar kita mampu menjaganya,
memanfaatkannya tanpa merusak keadaan lingkungannya. Penulisan kali ini saya
akan membahas lebih rinci tentang ekologi dan lingkungan seta sumber daya alam.
BAB
II
Pembahasan
1. Asas-asas
Pengetahuan Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang
mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Dalam
kamus lingkungan hidup yang disusun Michael Allaby, lingkungan hidup itu
diartikan sebagai: the physical, chemical and biotic condition surrounding and
organism.
S.J.
McNaughton dan Larry L. Wolf mengartikannya dengan semua faktor eksternal yang
bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan,
perkembangan dan reproduksi organism Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto, seorang
ahli ilmu lingkungan (ekologi) terkemuka mendefinisikannya sebagai berikut:
Lingkungan adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita
tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.
Prof.
Dr St. Munadjat Danusaputro, SH, ahli hukum lingkungan terkemuka dan Guru Besar
Hukum Lingkungan Universitas Padjadjaran mengartikan lingkungan hidup sebagai
semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perhuatannya,
yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup serta
kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
1.1.
Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Secara Umum
Pengertian
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan saling
ketergantungan dan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan
tak hidup dalam satu ekosistem. Istilah Ekologi berasal dari kata yunani
yaitu Oikos yang berarti habitat, dan logos yang
berarti ilmu. Secara harfiah, Pengertian Ekologi adalah ilmu mengenai interaksi
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem merupakan suatu sistem yang
terjadi hubungan (interaksi) dengan saling ketergantungan antara
komponen-komponen di dalamnya, baik makhluk hidup maupun tidak hidup.
Setiap
komponen ekosistem memiliki makna yang khusus bagi komponen yang lain dengan
sangat terorganisir dan berlangsung secara dinamis untuk terbentuk suatu 'keseimbangan
lingkungan'. Ekologi pertama kali digunakan oleh seorang ilmuwan yang
bernama Ernst Haeckel(1834-1914) dalam pertengahan tahun 1960.
Ekologi berkaitan dengan ekosistem dengan komponen-komponen penyusunnya, yaitu
faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik komponennya adalah air, cahaya, suhu,
kelembaban dan topografi. Sedangkan pada faktor biotik komponennya adalah
tumbuhan, hewan, manusia dan mikroba.
Pengertian Ilmu Lingkungan adalah ekologi yang menerapkan berbagai
azas dan konsepnya kepada masalah yang lebih luas,yang menyangkut pula hubungan
manusia dengan lingkungannya. Ilmu Lingkungan adalah ekologi terapan.Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik anatara jasad hidup (termasuk manusia) dengan
dengan lingkungannya. Jadi Secara Umum Ilmu
Lingkungan adalah memahami arti penting lingkungan hidup bagi kelangsungan
kehidupan umat manusia, dengan mengetahui masalah lingkungan dan upaya
mengatasi masalah tersebut
1.2.
Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Menurut Para Ahli
Pengertian Ekologi menurut para
ahli
·
Menurut website carryinstitute.org,
bahwa pengertian ekologi adalah studi ilmiah tentang proses-proses yang
mempengaruhi distribusi dan kelimpahan organisme, interaksi yang ada pada
organisme dan interaksi antara organisme dan transformasi serta aliran energi
dan materi.
·
Menurut Ernst Haeckel (1866), Peneliti asal Jerman,
bahwa pengertian ekologi adalah ilmu pengetahuan komprehensif tentang hubungan
organisme terhadap lingkungan
·
The comprehensive science of the relationship of the
organism to the environment
·
Menurut Charles Elton (1927), secara singkat
bahwa pengertian ekologi adalah sejarah alam yang bersifat
ilmiah “Scientific natural history”
·
Menurut E.P. Odum (1963) bahwa pengertian ekologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi alam “The study
of the structure and function of nature”
·
Tahun 1972, Menurut C. J. Krebs, pengertian ekologi
adalah ilmu pengetahuan tentang interaksi yang menentukan distribusi dan
kelimpahan organisme.
Pengertian
Ilmu Lingkungan Menurut Para Ahli
·
Menurut Emil
Salim, ilmu lingkungan diartikan sebagai benda, kondisi, keadaan dan pengaruh
yang terdapat dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup
termasuk kehidupan manusia. Definisi lingkungan hidup menurut Emil Salim dapat
dikatakan cukup luas. Apabila batasan tersebut disederhanakan, ruang lingkungan
hidup dibatasi oleh faktor-faktor yang dapat dijangkau manusia, misalnya faktor
alam, politik, ekonomi dan sosial.
·
Soedjono
mengartikan ilmu lingkungan sebagai
lingkungan fisik atau jasmani yang terdapat di alam. Pengertian ini menjelaskan
bahwa manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dilihat dan dianggap sebagai
perwujudan fisik jasmani. Menurut definisi Soedjono, lingkungan hidup mencakup
lingkungan hidup manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan yang ada di dalamnya.
·
Menurut
Munajat Ilmu Lingkungan adalah semua benda dan daya serta kondisi termasuk
didalamnya manusia dan tingkah perbuatannya yang terdapat dalam ruang dimana
manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup yang lain. dengan demikian,
lingkungan hidup mencakup dua lingkungan, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan
budaya.
·
Otto
Soemarwoto berpendapat bahwa Ilmu lingkungan
merupakan semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang kita tempati dan
mempengaruhi kehidupan kita. Menurut batasan tersebut secara teoritis ruang
yang dimaksud tidka terbatas jumlahnya. Adapun secara praktis ruang yang
dimaksud selalu dibatasi menurut kebutuhan yang dapat ditentukan.
·
Menurut
Sambas W Ilmu Lingkungan merupakan semua aspek kondisi eksternal biologis,
dimana organisme hidup dan ilmu-ilmu lingkunga menjadi studi aspek lingkungan
organisme itu.
1.3.
Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan adalah ilmu yang
mempelajari tentang kedudukan manusia yg pantas dilingkungannya. Sedangkan
ekologi adalah ilmu yg mempelajari ttg interaksi antar makhluk hidup maupun
interaksi antar makhluk hidup dengan lingkunganya. Perbedaannya terletak pada misi utk mencari pengetahuan menyeluruh
ttg alam & dampak perlakuan manusia thdp lingkungannya, guna menimbulkan
kesadaran dan tggung jwb dalam pengelolaan lingkungan.
1.4.
Asas-asas Pengetahuan Lingkungan
-
menyatakan
bahwa materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada
sumber alam.
-
menyatakan
bahwa kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada
kepentingan relatifnya pada keadaan lingkungan.
-
menyatakan
bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat
merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
-
menyatakan
bahwa Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada
saingannya, cenderung akan berhasil mengalahkan saingannya tersebut.
-
menyatakan
bahwa kemantapan pada keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam
lingkungan yang mudah diramal.
-
menyatakan
bahwa derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah
keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi
tersebut.
-
menyatakan
bahwa semua energi yang memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem
yang dianggap sebagai energi tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun
diciptakan.
-
menyatakan
bahwa semua kategori sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh
unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat
maksimum.
-
menyatakan
bahwa sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal
tersebut bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat
memisahkan takson.
-
menyatakan
bahwa ingkungan yang secara fisik telah mantap memungkinkan terjadinya
penimbunan keanekaragaman biologi pada ekosistem yang mantap, serta kemudian
dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh.
-
menyatakan
bahwa keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi
produktivitasnya. Terdapat hubungan antara biomasa, aliran energi, dan
keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
-
menyatakan
bahwa sistem yang telah mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap.
Contohnya seperti pada hama tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman
pertanian dilahan transmigran.
-
menyatakan
bahwa lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas
dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani
evoluasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada
lingkungan fisik yang stabil.
-
menyatakan
bahwa tidak ada sistem perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum
Termodinamika II yaitu "Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan
umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi
menuju angkasa."
2. Sumber
Daya Alam
Pembangunan
suatu bangsa memerlukan aspek pokok yang disebut dengan sumber daya (resources)
baik sumber daya alam atau natural resources maupun sumber daya manusia atau
human resources. Kedua sumber daya ini sangat penting dalam menentukan
keberhasilan suatu pembangunan. Sejarah menunjukkan masyarakat bisa mencapai
kemakmuran karena berhasil memamfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Pada
dasarnya sumber daya alam merupakan asset yang dimiliki suatu Negara yang
meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim atau
cuaca, hasil hutan, tambang dan hasil laut yang sangat mempengaruhi pertumbuhan
industri suatu Negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi.
Dengan adanya sumber daya alam yang melimpah dan berpotensi tinggi sangat
mendukung pembangunan ekonomi suatu Negara. Pembangunan ekonomi adalah
usaha–usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering kali diukur
dengan tinggi rendahnya pendapatan riel perkapita.
Namun
sumber daya alam yang ada tersebut tidak sendirinya diolah olah alam akan
tetapi perlu adanya sumber daya manusia, guna mengolah sumber daya alam
tersebut. Keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah
dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi atau disebut juga
sebagai proses produksi.
Sumber
daya manusia adalah yang terpenting, karena jika sebuah Negara memiliki suatu
SDM yang terampil dan berkualitas maka ia akan mampu mengolah SDA yang
jumlahnya terbatas.
2.1.
Pengertian Sumber Daya Alam
Pengertian
Sumber Daya Alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia,
misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya
matahari, dan mikroba (jasad renik).
pada
dasarnya Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang.
Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk
mempertahankan keserasian dan keseimbangan tersebut.
Semua
kekayaan yang ada di bumi ini, baik biotik maupun abiotik, yang dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan,
hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor
abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam
harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam
bersifat terbatas.
Sebelum
membahas lebih jauh lagi tentang sumber daya alam disini akan dibahas pula
mengenai kebutuhan hidup manusia berdasarkan urutan kepentingan.
Berdasarkan
urutan kepentingan, kebutuhan hidup manusia, dibagi menjadi dua yaitu.
1.
Kebutuhan Dasar
Kebutuhan
ini bersifat mutlak diperlukan untuk hidup sehat dan aman. Yang termasuk
kebutuhan ini adalah sandang, pangan, papan, dan udara bersih.
2.
Kebutuhan sekunder
Kebutuhan ini merupakan segala
sesuatu yang diperlukan untuk lebih menikmati hidup, yaitu rekreasi,
transportasi, pendidikan, dan hiburan.
2.2.
Sumber Daya Alam Di Indonesia
Sebagai
negara tropis yang memiliki ribuan pulau dan lautan yang luas, Indonesia mempunyai
kekayaan alam yang sangat berlimpah. Di daratan, suhu dan curah hujan yang
tinggi memungkinkan penduduknya dapat menanam berbagai macam komoditas
pertanian dan perkebunan. Curah hujan yang tinggi juga menjamin tetap
tersedianya air untuk kepentingan budi daya perikanan darat. Wilayah Indonesia yang tergolong luas juga
menyimpan kekayaan berupa lahan yang masih belum dimanfaatkan. Banyak pulau
yang masih belum dihuni hingga di masa mendatang masih terbuka luas untuk
dikembangkan dengan berbagai produk pertanian. Lahan yang luas juga menarik
para pengusaha baik dari dalam maupun luar negeri untuk membuka perkebunan di
berbagai wilayah Indonesia. Selain lahan
yang masih luas, Indonesia juga memiliki laut yang luas (2/3 bagian) dan garis
pantai yang sangat panjang. Laut di Indonesia dengan berbagai sumber daya yang
terkandung di dalamnya belum dimanfaatkan secara maksimal oleh penduduk.
Sebagian besar penduduk Indonesia masih berorientasi ke darat. Padahal, potensi
sumber daya laut, khususnya ikan, masih melimpah ruah. Garis pantai yang sangat
panjang juga menjadi modal untuk mengembangkan budi daya perikanan. Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam
Indonesia Sumber daya alam Indonesia yang banyak dan beraneka ragam sudah
dikenal oleh bangsa lain sejak dulu. Bangsa India dan Cina bahkan sudah
mengadakan hubungan dagang dengan bangsa Indonesia sejak abad ke-2 Masehi.
Komoditas perdagangan dari Indonesia yang terkenal antara lain emas, cengkih,
lada, kayu cendana, dan kapur barus. Komoditas tersebut termasuk yang
diperdagangkan di pasaran internasional dengan nilai yang tinggi. Ketika hubungan dagang dengan pedagang Cina
mulai terjalin, para pedagang Indonesia diharapkan mampu menyediakan barang
dagangan yang bisa menyamai kedudukan barang-barang dagangan dari Asia Barat.
Kekayaan bumi Indonesia mampu menyediakan banyak barang seperti bahan
wangi-wangian, misalnya berbagai jenis kemenyan dan kayu harum seperti cendana,
kapur barus, dan berbagai jenis rempah-rempah. Barang komoditas tersebut mampu
menembus pasaran Cina. Sumber daya alam
di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi sumber daya udara, sumber daya tanah,
sumber daya air, sumber daya hutan, sumber daya tambang dan sumber daya laut.
Gambaran tentang setiap sumber daya alam disampaikan pada bagian berikut ini.
1.Potensi Sumber Daya Udara
Potensi
Sumber Daya Udara Udara tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada berasa.
Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari adanya angin (udara yang bergerak)
yang menggerakkan benda-benda, seperti pohon yang tertiup angin, air yang
bergelombang, dan lain-lain. Walaupun demikian, udara merupakan salah satu
jenis sumber daya alam, sama seperti air, tanah, bahan tambang, laut, dan
hutan. Mengapa udara termasuk salah satu
jenis sumber daya alam? Udara mempunyai banyak fungsi bagi kehidupan manusia
dan makhluk hidup lainnya. Manusia dan hewan pasti membutuhkan udara untuk
bernapas. Tumbuhan juga membutuhkan udara untuk melakukan proses pembentukan
zat makanan karbohidrat oleh tumbuhan (fotosintesis). Zat makanan yang dihasilkan
sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia dan binatang. Udara juga berfungsi
melindungi kehidupan di permukaan bumi dari sinar ultraviolet dan benda-benda
dari angkasa luar yang jatuh ke bumi. Lapisan udara atau atmosfer yang
menyelubungi bumi menyaring radiasi ultraviolet yang dapat mengganggu kehidupan
di permukaan bumi. Benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi juga akan hancur di
udara sebelum mencapai ke bumi.
Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika tidak ada udara. Benda-benda
dari angkasa luar akan banyak yang sampai ke bumi sehingga akan membahayakan
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Udara terdiri atas tiga unsur utama, yaitu (1) udara kering, (2) uap
air, dan (3) aerosol. Udara keringadalah unsur utama pembentuk udara, terdiri
atas nitrogen, oksigen, dan lain- lain. Sebagian besar unsur penyusun udara
kering adalah nitrogen, baru berikutnya oksigen dan sejumlah unsur lainnya yang
kecil persentasenya. Walaupun volumenya kecil, tetapi unsur-unsur itu memiliki
fungsi masing-masing yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan. Di dalam udara terdapat uap air yang berasal
dari hasil penguapan (evaporasi). Proses pemanasan oleh cahaya matahari
mengakibatkan tubuh-tubuh air (mis: sungai, danau, dan laut) sebagian akan
berubah menjadi uap air yang mengisi udara di atasnya. Karena itu, uap air
tersebar tidak merata di permukaan bumi. Persebaran uap air bergantung pada
intensitas penyinaran matahari dan keberadaan tubuh-tubuh air di suatu wilayah.
Selain udara kering dan uap air, dalam udara juga terdapat benda-benda
berukuran kecil yang karena beratnya sangat ringan yang disebut aerosol, ia
mampu melayang- layang di udara. Aerosol dapat berupa partikel berbentuk garam,
garam natrium, karbon, sulfat, nitrat, kalsium, kalium, silikat,
partikel-partikel dari gunung berapi, dan lain-lain. Aerosol dengan mudah dapat
kita lihat ketika ada cahaya matahari yang masuk lewat celah-celah pada suatu
bangunan. Benda-benda kecil itu melayang-layang dan akan terlihat dengan jelas.
Tanpa semua unsur penyusun udara tersebut, tentu kehidupan tidak berjalan
seperti yang kita saksikan saat ini. Uap air dalam udara sangat bermanfaat
untuk proses terbentuknya hujan. Aerosol sangat bermanfaat untuk kondensasi dan
pembentukan hujan. Ketika uap air berubah menjadi titik air, uap air perlu
tempat untuk bertengger. Tempat itu adalah partikel-partikel yang melayang di
udara atau aerosol. Tanpa adanya aerosol, hujan akan sulit terjadi. Melihat
begitu pentingnya udara bagi kehidupan, tepat jika dikatakan bahwa udara
merupakan salah satu jenis sumber daya alam.
Bagi negara Indonesia, ruang udara menyangkut kedaulatan negara. Hal ini
karena ruang udara merupakan salah satu unsur pembentuk wilayah suatu negara
selain daratan. Karena itu, diperlukan pengaturan pemanfaatan ruang udara,
misalnya untuk kepentingan lalu lintas dirgantara. Sebagai contoh, pesawat
militer tidak diperbolehkan melewati wilayah udara suatu negara tanpa izin
negara yang bersangkutan.
2.
Potensi Sumber Daya Tanah
Tanah
merupakan tempat manusia melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Manusia bercocok tanam, membangun rumah,
membangun jalan, dan lain-lain di atas tanah. Tanah juga dijadikan bahan untuk
membuat bangunan, jalan, dan lain-lain. Perhatikanlah tanah di sekitarmu! Termasuk
jenis tanah apa? Seperti apakah warnanya? Apakah warna tanah selalu sama di berbagai lokasi? Jika tidak,
bagaimana warna tanah yang pernah kamu lihat? Ya, ternyata tanah beragam
cirinya, tidak hanya warna, tetapi juga kedalaman, tekstur, struktur, usia, dan
lain-lain. Bagaimanakah proses
terbentuknya tanah? Tanah asalnya terbentuk dari bahan induk atau batuan. Bahan
induk dapat berupa batuan beku maupun batuan sedimen. Tanah yang terbentuk dari
batuan beku asalnya dari lava yang keluar dari gunung berapi lalu membeku.
Batuan yang telah membeku tersebut kemudian terkena pengaruh cuaca, terutama
panas dan hujan. Batuan kemudian hancur dan terbentuklah tanah. Hancurnya
batuan juga dapat terjadi disebabkan
adanya tumbuhan yang akarnya mampu menghancurkan batuan. Tanah juga terbentuk
dari batuan sedimen. Batuan sedimen tersebut mengalami pemadatan, mengeras, dan
kemudian hancur oleh pengaruh cuaca. Tanah yang terbentuk dari batuan sedimen
berbeda dengan tanah yang terbentuk dari batuan beku. Tanah yang terus menerus
mengalami proses pelapukan akan makin tebal atau dalam. Dengan demikian, usia
tanah dapat ditentukan dengan melihat ketebalan atau kedalaman tanahnya, makin
tebal atau dalam, makin tua usia tanah tersebut. Usia tanah dapat juga dilihat
dari warna dan banyaknya lapisan atau horizon tanahnya. Warna tanah berubah
sehingga tanah yang memiliki banyak horizon tanah dapat dikatakan tanah
tersebut telah mengalami perkembangan lanjut atau berusia tua. Biasanya, tanah
yang berusia tuawarnanya kemerah-merahan,
sedangkan tanah yang lebih muda berwarna abu-abu atau kehitaman sesuai dengan
batuan yang menjadi bahan atau asal dari pembentukan tanah tersebut.
Berdasarkan sifat batuan induknya, secara umum tanah di Indonesia dapat
dibedakan menjadi: (1) tanah dengan bahan induk vulkanik, (2) tanah dengan
bahan induk bukan vulkanik, (3) tanah organik atau humus. a. Tanah dengan Bahan
Induk Vulkanik Tanah vulkanik awalnya terbentuk dari material vulkanik yang
dikeluarkan saat gunung berapi meletus. Material vulkanik yang dikeluarkan dari
gunung berapi terdiri atas lava (magma yang mencapai permukaan bumi melalui
letusan gunung berapi) dan lahar (campuran air dan batuan yang menuruni lereng
gunung berapi sebagai akibat adanya gaya gravitasi). Istilah lava juga bisa
berarti aliran batuan yang cair yang mengalir dari kawah. Tanah vulkanik
terbentuk dari material vulkanik yang melalui proses panjang pelapukan yang
sangat lama. Biasanya, tanah vulkanik lebih subur jika dibandingkan dengan
jenis tanah lainnya. Itulah yang menyebabkan daerah yang berada di sekitar
gunung berapi menjadi daerah pertanian yang subur. Di manakah sebaran tanah
vulkanik di Indonesia? Sebaran tanah vulkanik tentu saja bersesuaian dengan
sebaran gunung berapi di Indonesia. Sebaran gunung berapi di Indonesia umumnya
terdapat di Jawa, Sumatra, Bali, dan
Nusa Tenggara serta sejumlah daerah di Sulawesi dan Maluku. Dengan demikian,
sebaran tanah vulkanik berada di Pulau Sumatra sepanjang Bukit Barisan, Pulau
Jawa kecuali di utara Pegunungan Kendeng (Bojonegoro), Pulau Bali, Nusa
Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur kecuali Pulau Sumba dan Timor. Selain
itu, tanah vulkanik juga terdapat di Maluku kecuali di Kepulauan Kei dan Aru,
serta bagian utara Sulawesi. b. Tanah dengan Bahan Induk Bukan Vulkanik (Tanah
Tertier) Bahan induk dari tanah ini bukan hasil aktivitas atau letusan gunung
berapi. Jika kita memperhatikan peta sebaran tanah di Indonesia, sebaran tanah
yang berbahan induk bukan vulkanik terletak di daerah berikut. Sebelah timur
dari rangkaian pegunungan di Sumatra (Pegunungan Bukit Barisan), Kepulauan
Riau, Bangka, Belitung, dan lain-lain. Bagian utara Jawa Timur (sebelah utara
Pegunungan Kendeng) dan Madura. Bagian kecil dari Bali dan Nusa Tenggara Timur
(Sumba, Timor). Sebagian besar wilayah Sulawesi. Kalimantan dan sebagian besar Papua.
Sebagian besar Maluku. c. Tanah Organik Tanah organik (humus) adalah tanah yang
terbentuk dari tumpukan sisa-sisa tumbuhan. Di Indonesia, tanah organik dikenal
dengan istilah lain yaitu tanah gambut. Jenis tanah organik banyak ditemukan di
rawa-rawa yang luas seperti di sepanjang pesisir Kalimantan, di pantai timur
Sumatra,di sekitar muara Membramo, dan di sebelah utara Merauke, Papua. Warna
tanah gambut ini adalah cokelat kelam hitam sampai berwarna hitam.
3.Potensi Sumber daya hutan
Potensi
Sumber Daya Hutan di Indonesia
Potensi
sumber daya hutan di wilayah Indonesia sangat besar, yaitu mencapai 99,6 juta
hektar atau 52,3% dari seluruh luas wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas
hutan yang besar tersebut saat ini masih dapat dijumpai di Kalimantan, Papua,
Sulawesi, dan Sumatra. Di Jawa, luas hutan telah mengalami banyak penurunan
karena terjadi alih fungsi untuk pertanian dan permukiman penduduk. Sementara
itu, di Sumatra dan Kalimantan banyak dijumpai alih fungsi hutan menjadi
pertanian dan perkebunan. Potensi Sumber Daya Hutan Selain hutannya yang sangat
luas, hutan Indonesia juga menyimpan beragam kekayaan flora dan fauna atau
keanekaragaman hayati yang sangat besar. Bahkan, banyak di antaranya merupakan
spesies endemik atau hanya ditemukan di Indonesia, tidak ada ditemukan di
tempat lainnya Hasil hutan sebagai salah satu potensi sumber daya hutan,
sebenarnya tidak hanya sekadar kayu. Hutan tropis yang dimiliki Indonesia juga
menghasilkan beragam buah-buahan dan tumbuhan obat-obatan. Namun demikian,
hasil hutan yang banyak dikenal penduduk adalah sebagai sumber kayu. Setidaknya
terdapat 4 ribu jenis kayu yang 267 jenis di antaranya merupakan kayu yang
memiliki nilai ekonomi tinggi. Secara umum, jenis-jenis kayu dan sebarannya
adalah sebagai berikut. Kayu meranti, keruing, agathis dihasilkan terutama di
Sulawesi, Papua, dan Kalimantan. Kayu jati banyak dihasilkan terutama di Jawa
Tengah. Rotan banyak dihasilkan di
Kalimantan, Sumatra Barat dan Sumatra Utara.
Kayu cendana banyak dihasilkan di NTT.
Kayu akasia dan rasamala banyak dihasilkan di Jawa Barat.
4.Potensi Sumber daya tambang
Potensi
Sumber Daya Alam Tambang di Indonesia
a.Minyak
Bumi dan Gas Minyak bumi dan gas
merupakan
sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai untuk keperluan industri,
tranportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah dikembangkan sumber energi
alternatif, misalnya bioenergi dari beberapa jenis tumbuhan dan sumber energi
lainnya, seperti energi matahari, angin, dan gelombang. Namun, produksi energi
dari sumber energi alternatif masih terbatas jumlahnya. Cadangan minyak bumi
Indonesia terus berkurang seiring dengan pengambilan atau eksploitasi yang
terus dilakukan. Ada yang memperkirakan dalam kurun waktu 14 tahun ke depan,
cadangan tersebut akan habis dan Indonesia terpaksa harus membeli atau
mengimpor dari negara lain. Hal itu tidak akan terjadi dengan cepat jika
ditemukan cadangan baru yang diperkirakan masih besar. Cadangan minyak bumi
Indonesia diperkirakan masih cukup besar. Adapun sebaran penghasil minyak pada
sejumlah pulau di Indonesia sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia
dapat dilihat pada data berikut ini. Sumatra : Pereula dan Lhokseumawe (Aceh
Darussalam), Sungai Pakning dan Dumai (Riau), Plaju, Sungai Gerong dan Muara
Enim (Sumatra Selatan) Jawa : Jati Barang Majalengka (Jawa Barat), Wonokromo,
Delta (Jawa Timur), Cepu, Cilacap (Jawa Tengah). Kalimantan : Pulau Tarakan,
Balikpapan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur), Rantau, Tanjung,
dan Amuntai (Kalimantan Selatan). Maluku : Pulau Seram dan Tenggara Papua :
Klamono, Sorong, dan Babo
b.
Batu Bara
Batu
bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati
dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang menyusunnya
terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen. Batu bara digunakan sebagai
sumber energi untuk berbagai keperluan. Energi yang dihasilkan batu bara dapat
digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak),
pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu kapur, bijih besi
dan baja, industri kimia, dan lain-lain. Cadangan batu bara Indonesia hanya
0,5% dari cadangan batu bara dunia. Namun, dilihat dari produksinya, cadangan
batu bara Indonesia merupakan yang ke-6 terbesar di dunia dengan jumlah
produksi mencapai 246 juta ton. Batu bara dapat dijumpai di sejumlah pulau, yaitu
Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara sebagai potensi sumber daya tambang
di Indonesia di kedua pulau tersebut sangat besar. Pertambangan batu bara di
Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau dan Samarinda),
Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto), Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung
Enim).
c.
Bauksit
Bauksit
adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit bermanfaat
untuk industri keramik, logam, kimia, dan matulergi. Indonesia memiliki bauksit
sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia yang cukup besar dengan
produksi mencapai 1.262.710 ton. Sebagian dari hasil pertambangan bauksit
dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor. Bauksit
ditambang di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
d.
Pasir Besi
Pasir
besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas
penambangan pasir besi sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia dapat
ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak
(Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku (Kalimantan
Selatan).
e.
Emas
Emas
umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira ESDM, produksi
emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton. Emas ditambang di Jawa
Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport, Timika), Kalimantan Barat
(Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang
Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang Lebong).
f.
Timah
Timah
dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan
lain-lain. Aktivitas penambangan timah sebagai potensi sumber daya tambang di
Indonesia terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung),
dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.
g.
Tembaga
Tembaga
banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan listrik, industri konstruksi,
pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng, dekorasi rumah, mesin-mesin
pertanian, pengatur suhu ruangan, dan lain-lain. Aktivitas penambangan tembaga
terdapat di Papua oleh PT. Freeport.
h.
Nikel
Nikel
adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada industri logam. Nikel
sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah Soroako,
Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki potensi nikel adalah Papua dan
Maluku.
i.
Aspal
Aspal
digunakan sebagai bahan utama untuk membuat jalan. Aspal sebagai potensi sumber
daya tambang di Indonesia ditambang di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
j.
Mangan
Mangan
banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering,
keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan sebagai potensi sumber daya tambang di
Indonesia ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta),
dan Martapura (Kalimantan Selatan). Belerang
k.
Belerang
Belerang
sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia banyak ditemukan di Gunung
Welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha, Jawa Barat.
l.
Marmer
Marmer
terbentuk dari proses malihan batu gamping atau batu kapur. Suhu dan tekanan
bekerja pada batu gamping karena adanya tenaga endogen atau tenaga dari dalam
bumi. Marmer banyak digunakan untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantai
rumah, dan lain-lain. Marmer sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia
ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar.
m. Yodium
Yodium
digunakan sebagai bahan baku utama untuk larutan obat dalam alkohol, kesehatan,
herbisida, industri desinfektan, serta digunakan dalam garam agar lebih sehat.
Yodium sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Semarang
(Jawa Tengah) dan Mojokerto (Jawa Timur).
4.
Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia
a.
Perikanan
Budi
Daya Ikan Sumber daya perikanan laut adalah salah satu potensi sumber daya laut
di indonesia yang sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia
memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Yang
dimaksud dengan potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih
memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang
ditangkap tidak mengurangi populasi ikan. Berdasarkan aturan internasional,
jumlah tangkapan yang diperbolehkan adalah 80% dari potensi lestari tersebut
atau sekitar 5,12 juta ton per tahun. Kenyataannya, jumlah hasil tangkapan ikan
di Indonesia belum mencapai angka tersebut. Ini berarti masih ada peluang untuk
meningkatkan jumlah tangkapan yang diperbolehkan. Jika dibandingkan sebaran
potensi ikannya, terlihat adanya perbedaan secara umum antara wilayah Indonesia
bagian Barat dan Timur. Di Indonesia bagian Barat dengan rata-rata kedalaman
laut 75 meter, jenis ikan yang banyak dtemukan adalah ikan pelagis kecil.
Kondisi agak berbeda terdapat di kawasan Indonesia Timur dengan rata-rata
kedalaman laut mencapai 4.000 m. Di kawasan Indonesia bagian Timur, banyak
ditemukan ikan pelagis besar seperti cakalang dan tuna. Selain ikan yang
tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga banyak yang melakukan budi daya
ikan, terutama di daerah pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak masyarakat
yang mengembangkan usaha budi daya ikan dengan menggunakan tambak. Jenis ikan
yang dikembangbiakkan disana adalah ikan bandeng dan udang. Selain ikan,
kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa hutan
mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Indonesia memiliki
lebih dari 13 ribu pulau sehingga garis pantainya sangat panjang. Garis pantai
Indonesia panjangnya mencapai 81.000 km, ukuran ini merupakan panjang pantai
kedua terpanjang di dunia setelah Kanada. Oleh karena itu, potensi sumber daya
alam di wilayah pesisir sangat penting bagi Indonesia. Tidak salah jika
pemerintah di bawah pemerintahan presiden Jokowi memfokuskan pembangunan
maritim di Indonesia. Kekayaan alam kita yang berupa ikan malah banyak diambil
oleh oknum-oknum dari negara lain berupa praktik pencurian ikan atau illegal
fishing. Ada beberapa wilayah perairan Indonesia yang rawan dengan kegiatan
illegal fishing. Wilayah yang paling rawan dengan praktik pencurian ikan adalah
Laut Arafuru (Papua) di Timur perairan Indonesia.
b.
Hutan Mangrove
Hutan
Mangrove Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah
pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut,
sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut.
Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara
sungai, atau laguna. Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove tahan
terhadap garam yang terkandung di dalam air laut. Ada dua fungsi hutan mangrove
sebagai potensi sumber daya laut di indonesia yaitu fungsi ekologis dan
ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup)
binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi
ekologis yang lain dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari
abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu
pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk
memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau bahan pembuat arang. Kayu bakau
juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu, hutan mangrove juga
dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, misalnya udang dan
jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini. Di mana
sajakah sebaran hutan mangrove di Indonesia? Hutan mangrove tersebar di pesisir
sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa bagian ada di pantai utara Pulau Jawa,
sepanjang pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, Pesisir sebelah
Selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya. Jumlah hutan mangrove di
Indonesia mencapai angka 3.716.000 ha (data dari UNESCO). Hutan mangrove
Indonesia tidak tersebar secara merata. Luas terbesar hutan mangrove berada di
Pulau Papua yang mencapai 3,7 juta ha. Berikutnya adalah Kalimantan (165 ribu
ha), Sumatra (417 ribu ha), Sulawesi (53 ribu ha), Jawa (34,4 ribu ha), Bali
dan Nusa Tenggara (3,7 ha).
c.
Terumbu Karang
Terumbu
karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur
yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur
untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral
tersebut akan membentuk karang. Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan
negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia. Luas terumbu karang
Indonesia mencapai 284,3 ribu km2 atau setara dengan 18% dari terumbu karang
yang ada di seluruh dunia. Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya dari
luasnya, akan tetapi juga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.
Keanekaragaman hayati terumbu karang sebagai potensi sumber daya laut di
indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan,
2.500 jenis moluska, 1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang. Mengapa
terumbu karang banyak ditemukan di wilayah Indonesia? Terumbu karang akan dapat
tumbuh dengan baik pada suhu perairan laut antara 21O - 29O C. Pada suhu lebih
besar atau lebih kecil dari itu, pertumbuhan terumbu karang menjadi kurang
baik. Karena Indonesia berada di daerah tropis dan suhu perairannya hangat,
pantaslah jika terumbu karang banyak ditemukan di Indonesia. Terumbu Karang
Pertumbuhan terumbu karang juga akan baik pada kondisi air yang jernih dan
dangkal. Kedalaman air yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang tidak lebih
dari 18 meter. Jika lebih besar dari kedalaman tersebut, pertumbuhan terumbu
karang juga akan menjadi kurang baik. Selain persyaratan tersebut, terumbu
karang juga mensyaratkan salinitas (kandungan garam air laut) yang tinggi. Oleh
karena itu, terumbu karang sulit hidup di sekitar muara sungai karena kadar
garam air lautnya menurun akibat bercampurnya air sungai ke laut. Mengapa
terumbu karang wajib dilindungi dari kerusakan? Terumbu karang memiliki banyak
manfaat, baik manfaat yang bersifat ekonomis, ekologis, maupun sosial ekonomi. Adapun
gambaran dari manfaat terumbu karang tersebut adalah sebagai berikut. Manfaat
ekonomi : sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari. Manfaat
ekologis : mengurangi hempasan gelombang pantai yang dapat berakibat terjadinya
abrasi. Manfaat sosial ekonomi : sebagai sumber perikanan yang dapat
meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu karang juga dapat menjadi daya
tarik objek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan penduduk sekitar dari
kegiatan pariswisata. Terumbu karang banyak ditemukan di bagian tengah wilayah
Indonesia seperti di Sulawesi, Bali, Lombok, dan Papua. Konsentrasi terumbu
karang juga ditemukan di Kepulauan Riau, pantai barat dan ujung barat Sumatra.
2.3.
Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi
Semakin
cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak barang sumber daya yang
diperlukan dalam proses produksi. Pada gilirannya akan mengurangi tersedianya
sumber daya alam yang ada di dalam bumi karena barang sumber daya itu harus
diambil dari tempat persediaan sumber daya alam. Dengan demikian dapat
dikatakan ada hubungan yang positif antara jumlah dan kuantitas barang sumber
daya dan pertumbuhan ekonomi, taetapi sebaliknya ada hubungan yang negatif
antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber daya alam yang ada di dalam bumi.
Antara
pertumbuhan ekonomi dan persediaan sumberdaya mempunyai hubungan yang negatif
artinya semakin cepat pertumbuhan ekonomi suatu perekonomian akan semakin
menipis tersedianya sumberdaya alam di negara yang bersangkutan. Pembangunan
berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang memperlakukan sumberdaya alam
dengan melihat hasil positif maupun negatifnya. Sesungguhnya ada dua pola
penting dalam melaksanakan pembangunan yang didasarkan atas Rencana Umum Tata
Ruang (RUTR) dan pola pembangunan yang didasarkan atas Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL).
Ekonomika diartikan sebagai ilmu
yang mampu memberikan informasi yang baik dan berguna dalam pengambilan
keputusan, baikm untuk pribadi, lebih-lebih untuk pemerintah ataupun untuk para
wakil rakyat (DPR). Kita mengetahui bahwa setiap aspek yang dibicarakan oleh
sub disiplin ekonomika tentu menyangkut penggunaan sumber daya alam. Kebijakan
ekonomi makro sering kali menyangkut masalah permintaan terhadap barang-barang
sumber daya alam baik dalam negeri maupun dari luar negeri. Sebaliknya
tersedianya serta biaya pengambilan barang sumber daya alam ini mempengaruhi
tingkat kegiatan ekonomi makro.
Demikian
pula neraca perdagangan internasional suatu negara sangar dipengaruhi oleh
tersedianya sumber daya alam di negara tersebut. Seperti minyak bumi, gas alam,
maupun komoditi pertanian. Lebih tampak jelas lagi tingkat pendapatan per
kapita suatu propinisi sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya alam di
propinsi masing- masing.
Dalam
hubungan dengan berbagai isu tersebut, maka ekonomika lebih tepat kalau
diharapkan sebagai ilmu yang mampu menganalisis keadaan yang ada (positif), dan
kemudian memberikan informasi tentang implikasi yang dapat timbul dari adanya
berbagai alternatif kebijakan, atau keputusan mengenai penggunaan sumber daya
alam dan selanjutnya dihubungkan dengan penggunaan sumber daya alam yang
semestinya (normatif). Jadi jelasnya ekonomika sumber daya Alam dapat diartikan
sebagai ilmu yang memperhatikan baik rencana maupun penilaian terhadap
alternatif kebijakan sumber daya alam.
2.4.
Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan
Non Hayati
1. Sumber daya alam hayati
Sumber
daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup,
misalnya tumbuhan dan hewan.
a.
Sumber daya alam dari tumbuhan
-
Bahan pangan
Sayuran
adalah contoh bahan pangan dari tumbuhan, misalnya bayam, kangkung, wortel,
seledri, dan lainnya.
Nasi
dibuat dari beras; beras berasal dari padi.
Roti
dibuat dari terigu; terigu berasal dari biji gandum.
Kecap,
tahu, tempe, dan oncom berasal dari kedelai.
Cokelat
berasal dari biji cokelat.
Permen
dibuat dari gula; gula berasal dari tebu.
Agar-agar
berasal dari rumput laut.
Minyak
goreng berasal dari kelapa sawit dan jagung.
-
Bahan sandang
Pakaian
yang kamu pakai, pasti ada yang terbuat dari kain katun.
Kain
katun terbuat dari serat kapas.
Serat
kapas berasal dari buah kapas.
Berbagai
kasur, bantal, dan guling diisi dengan kapuk.
Kapuk
berasal dari buah kapuk.
-
Peralatan rumah tangga
Bagian
tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk membuat peralatan rumah tangga
adalah kayu.
Kayu
dipotong dan dihaluskan menjadi balok dan papan.
Balok
dan papan digunakan untuk membuat kusen, tiang, pintu, meja, kursi, lemari, dan
patung.
Kayu
juga menjadi bagian penting untuk membuat gagang pisau, pigura, dan pensil.
Kertas
juga dibuat dari kayu.
Selain
kayu, bagian tumbuhan yang banyak dimanfaatkan adalah batang bambu dan rotan.
Bambu
dan rotan dimanfaatkan untuk membuat meja, kursi, dan lemari.
Ban
sepeda dan ban mobil terbuat dari karet.
Karet
berasal dari getah pohon karet.
-
Produk kesehatan dan perawatan tubuh
Jamu
termasuk obat tradisional.
Jamu
dibuat dari berbagai tanaman obat, misalnya kencur, jahe, kunyit, kumis kucing,
dan pace (mengkudu).
Berbagai
produk perawatan tubuh menggunakan sari tumbuhan sebagai bahan utamanya. Sampo
dibuat dari lidah buaya, urang aring, kelapa,, dan kemiri.
Sabun
mandi dibuat dari sari lidah buaya, apel, bunga mawar, dan avokad.
b.
Sumber daya alam dari hewan
-
Bahan pangan
Hewan
menghasilkan bahan makanan yang lezat, misalnya daging, telur, dan susu.
Keju
merupakan produk olahan susu.
Daging
dapat berasal dari ayam, sapi, kambing, kerbau, dan ikan.
Telur
dapat berasal dari ayam, bebek, dan burung puyuh.
Susu
dapat berasal dari sapi dan kambing.
-
Bahan sandang
Beberapa
bahan sandang bermutu tinggi berasal dari hewan.
Kain
sutra berasal dari serat kepompong ulat sutra.
Wol
berasal dari serat rambut (bulu) domba.
Kulit
sapi, kerbau, ular, dan buaya bernilai tinggi.
Kulit
hewan-hewan itu dapat dibuat menjadi jaket, pelapis sofa dan jok mobil, sepatu,
dan tas.
-
Produk kesehatan
Berbagai
bagian tertentu dari hewan dipercaya merupakan obat mujarab.
Ada
yang memanfaatkan madu yang dihasilkan lebah sebagai obat.
Susu
kambing juga bermanfaat untuk kesehatan saluran pencernaan.
Banyak
orang meyakini bahwa air liur burung walet mampu meningkatkan stamina tubuh dan
keindahan kulit.
2. Sumber daya alam non hayati
Sumber
daya alam non hayati berasal dari benda tak hidup, antara lain tanah, batuan,
dan bahan tambang.
a.
Bahan bangunan
Sekolah
dibangun dengan menggunakan batu bata, pasir, semen, genting, dan tiang besi.
Batu
bata dan genting dibuat dari tanah liat.
Pasir
berasal dari hancuran batuan.
Semen
dibuat dari batu kapur dan hancuran batuan lain.
Tiang
besi dibuat dari logam besi.
b.
Peralatan rumah tangga
Saat
ini, bahan yang sering digunakan untuk membuat berbagai peralatan rumah tangga
adalah plastik.
Plastik
berasal dari bahan kimia buatan yang diolah di pabrik.
Berbagai
benda dari plastik antara lain ember, baskom, sendok, sedotan, dan kantong
plastik.
Sendok
dan garpu dibuat dari logam besi.
Panci
dan penggorengan dari logam alumunium.
Kalung,
gelang, dan cincin dari emas dan perak.
Kabel
listrik terbuat dari logam tembaga.
Ada
berbagai jenis bahan bakar misalnya minyak tanah, gas, bensin, solar, dan batu
bara.
Minyak
tanah digunakan untuk kompor dan lampu minyak.
Gas
digunakan untuk kompor gas.
Bensin
digunakan untuk mobil dan motor.
Solar
digunakan untuk mesin disel.
Batu
bara digunakan sebagai bahan bakar industri logam.
3.
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
Sumber
daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang akan tetap
tersedia, meskipun digunakan terus-menerus.
Contoh
hewan, tumbuhan, air, udara, dan cahaya matahari.
Tumbuhan
dan hewan selalu ada karena dapat berkembangbiak.
Air
selalu ada selama ada daur air.
Angin
dan cahaya matahari juga selalu ada.
4.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang jika
digunakan terus-menerus akan habis.
Sumber
daya alam tersebut dapat habis karena tidak dapat diperbanyak dan jumlahnya
terbatas di alam.
Contoh
bahan tambang misalnya minyak bumi, batu bara, besi, emas, perak, tembaga, dan
lain sebagainya.
B.
Hubungan sumber daya alam dengan teknologi
1.
Pengolahan kayu menjadi kertas
Kertas
dibuat dari serat selulosa.
Selulosa
adalah zat serat yang berasal dari tumbuhan.
Selulosa
banyak terkandung dalam batang berkayu.
Setelah
kayu dikupas kulitnya, potongan kayu dicampur dengan bahan kimia menjadi pulp
(bubur kayu).
Pulp
dibersihkan dengan bahan pemutih untuk menghasilkan kertas putih.
Kemudian,
pulp dicampur dan dikocok dengan air.
Dalam
tahap itu, berbagai bahan lain ditambahkan untuk meningkatkan mutu kertas.
Akhirnya,
berbagai bahan yang telah tercampur tadi dimasukkan ke dalam mesin pembuat
kertas.
Pengisap
dalam mesin pembuat kertas membuang kelebihan air sehingga menjadi bahan
berbentuk lembaran.
Lembaran
yang masih basah ini digilas untuk menghasilkan kertas.
2.
Pengolahan padi menjadi nasi
Nasi
dibuat dari beras yang dimasak dengan air mendidih.
Beras
berasal dari biji padi yang telah dikupas kulitnya.
Awalnya,
biji padi dirontokkan dari batang padi.
Biji
padi yang masih terbungkus kulit ini disebut gabah.
Gabah
dimasukkan dalam mesin pengupas menjadi beras.
Beras
kemudian dimasak dengan menggunakan penanak nasi menjadi nasi yang siap
dimakan.
3.
Pengolahan serat menjadi kain katun, wol, dan sutra
Tekstil
(bahan sandang) dapat dibuat dari berbagai serat, yaitu kapas, wol, dan sutra.
Kapas,
wol, dan sutra diperoleh dari tumbuhan dan hewan.
Kapas
berasal dari buah kapas.
Wol
berasal dari rambut (bulu) biri-biri.
Sutra
berasal dari kepompong ulat sutra.
Buah
kapas, rambut biri-biri, dan kepompong dipintal dengan alat pintal menjadi
gulungan benang.
Benang-benang
tersebut ditenun menjadi lembaran kain atau bahan sandang (tekstil).
Setiap
jenis bahan sandang mempunyai ciri tertentu.
Bahan
dari kapas amat nyaman digunakan di daerah tropis, seperti di Indonesia.
Bahan
sandang dari kapas disebut kain katun.
Bahan
dari wol cocok untuk digunakan di daerah dingin, misalnya di pegunungan dan di
Benua Eropa.
Bahan
wol sangat sesuai untuk baju hangat dan jas.
Bahan
sutra amat lembut dan nyaman dipakai.
Bahan
sutra harganya amat mahal.
Bahan
sutra biasanya digunakan untuk membuat baju pesta.
C.
Peran masyarakat dalam pelestarian sumber daya alam
Untuk
menyelamatkan lingkungan dari tumpukan sampah, kamu dapat memulainya dengan
melakukan hal-hal sederhana seperti berikut ini :
1.
Mengurangi penggunaan kantong plastik baru.
2.
Memisahkan sampah yang dapat terurai dan tidak terurai saat membuang sampah.
3.
Memanfaatkan benda semaksimal mungkin sehingga mengurangi sampah.
4.
Mengolah sampah basah menjadi pupuk kompos untuk menyuburkan tanah.
2.5.
Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan
Sumber Daya Alam
Krisis lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern merupakan
akibat langsung dari pengelolaan lingkungan hidup yang “nir-etik”. Artinya,
manusia melakukan pengelolaan sumber-sumber alam hampir tanpa peduli pada peran
etika. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa krisis ekologis yang dihadapi umat
manusia berakar dalam krisis etika atau krisis moral. Umat manusia kurang
peduli pada norma-norma kehidupan atau mengganti norma-norma yang seharusnya
dengan norma-norma ciptaan dan kepentingannya sendiri. Manusia modern
menghadapi alam hampir tanpa menggunakan ‘hati nurani. Alam begitu saja
dieksploitasi dan dicemari tanpa merasa bersalah. Akibatnya terjadi penurunan
secara drastis kualitas sumber daya alam seperti lenyapnya sebagian spesies
dari muka bumi, yang diikuti pula penurunan kualitas alam. Pencemaran dan
kerusakan alam pun akhirnya mencuat sebagai masalah yang mempengaruhi kehidupan
sehari-hari manusia.
Warganegara
atau masyarakat tentunya mempunyai hak yang sama atas pengelolaan dan
pelestarian lingkungan hidup yang baik dan sehat. Sehingga, setiap orang
mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup. Selain
mempunyai hak, setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan sekaligus
perusakan lingkungan hidup.dari penjelasan menunjukkan bahwa betapa
pentingnya untuk terus menjaga kelestarian secara bersinergi bagi semua pihak.
Baik dari perwujudan kebijakan pemerintah dan didukung oleh seluruh komponen
masyarakat. Jika pemerintah mampu memberikan kebijakan yang berpihak terhadap
kelestarian lingkungan, maka dengan sendirinya masyarakat juga akan mengikuti
dan bahwa mendorong terwujudnya lingkungan yang lestari dan kenyamanan.
Kelemahan manusia untuk pengelolahan sumber daya alam pada
orientasi hidup manusia modern yang cenderung materialistik dan hedonistik juga
sangat berpengaruh. Kesalahan cara pandang atau pemahaman manusia tentang
sistem lingkungannya, mempunyai andil yang sangat besar terhadap
terjadinya kerusakan lingkungan yang terjadi dunia saat ini. Cara pandang
dikhotomis yang yang dipengaruhi oleh paham antroposentrisme yang
memandang bahwa alam merupakan bagian terpisah dari manusia dan bahwa
manusia adalah pusat dari sistem alam mempunyai peran besar terhadap terjadinya
kerusakan lingkungan. Cara pandang demikian telah melahirkan perilaku yang
eksploitatif dan tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian sumberdaya alam
dan lingkungannya. Disamping itu paham materialisme, kapitalisme dan
pragmatisme dengan kendaraan sain dan teknologi telah ikut pula mempercepat dan
memperburuk kerusakan lingkungan baik dalam lingkup global maupun lokal,
termasuk di negara kita.
Antroposentrisme
adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem
alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam
tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam,
baik secara langsung atau tidak langung. Nilai tertinggi adalah manusia dan
kepentingannya. Hanya manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian.
Segala sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya akan mendapat nilai dan
perhatian sejauh menunjang dan demi kepentingan manusia. Oleh karenanya alam
pun hanya dilihat sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan
kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan manusia. Alam tidak
mempunyai nilai pada dirinya sendiri.
2.6.
Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam
Ekologi
adalah suatu kajian studi terhadap hubungan timbal balik (interaksi) antar
organism (antar makhluk hidup) dan antara organism (makhluk hidup) dengan
lingkungannya.
Faktor-faktor
pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan membawa hasil yang
lestari.Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan demi pembangunan
demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu :
1.
Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber
alam di masa depan.
2.
Kenyataan bahwa peningkatan pembangunan pada daerah-daerah pertanian
tradisional yang telah terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar
untuk memperoleh pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang
baru.
3.
Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam yang khas
merupakan langkah pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru, dengan
alasan bahwa sumber alam tersebut tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan
kebutuhan dan aspirasi manusia, dan kontribusi jangka panjang terhadap
pemantapan dan produktivitas daerah (Dasmann, 1973)
Seperti
pernyataan diatas, Sumber daya alam ini adalah energi yang sifatnya tidak dapat
digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Hampir
setiap waktu sumber daya alam ini tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia.
Beberapa sampel yang bisa kita lihat bahwa sember daya alam ini tak bisa lepas
dari kehidupan kita sehari-hari.
2.7.
Daya Dukung Lingkungan
Daya
dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Penentuan daya dukung lingkungan
hidup dilakukan dengan cara mengetahui kapasitas lingkungan alam dan sumber
daya untuk mendukung kegiatan manusia/penduduk yang menggunakan ruang bagi
kelangsungan hidup. Besarnya kapasitas tersebut di suatu tempat dipengaruhi
oleh keadaan dan karakteristik sumber daya yang ada di hamparan ruang yang
bersangkutan. Kapasitas lingkungan hidup dan sumber daya akan menjadi faktor
pembatas dalam penentuan pemanfaatan ruang yang sesuai.
Daya
dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas
penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative
capacity). Dalam pedoman ini, telaahan daya dukung lingkungan hidup terbatas
pada kapasitas penyediaan sumber daya alam, terutama berkaitan dengan kemampuan
lahan serta ketersediaan dan kebutuhan akan lahan dan air dalam suatu
ruang/wilayah. Oleh karena kapasitas sumber daya alam tergantung pada
kemampuan, ketersediaan, dan kebutuhan akan lahan dan air, penentuan daya
dukung lingkungan hidup dalam pedoman ini dilakukan berdasarkan 3 (tiga)
pendekatan, yaitu:
a) Kemampuan lahan untuk alokasi
pemanfaatan ruang.
b) Perbandingan antara ketersediaan
dan kebutuhan lahan.
c) Perbandingan antara ketersediaan
dan kebutuhan air
2.8.
Keterbatasan Kemampuan Manusia
Dalam
mengolah semua sumber daya alam yang ada, pastinya memerlukan segelintir alat
yang canggih untuk mengambilnya, mengolah, dan memanfaatkan sedemikian rupa
agar bisa dengan penuh digunakan untuk keperluan sehari – hari, baik itu
komersil, keperluan bisnis, pemerintahan dan masih banyak lainnya.
Menurut
saya, yang dibutuhkan saat ini adalah ide – ide cemerlang dari pemuda – pemuda indonesia
yang menciptakan sebuah peralatan dengan teknologi yang terbaru. Agar memudahkan
penegelolaan sumber daya alam yang ada diwilayah indonesia. Dan juga dukungan
dari pihak pemerintah sangat sekali dibutuhkan agar terciptanya alat dengan
teknologi yang mutakhir dalam pengelolaan sumber daya alam.
BAB
III
Penutup
A.
Kesimpulan
Dari
materi – materi yang saya susun
sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa ekologi dan lingkungan hidup memiliki
hubungan yang kompleks dalam pemanfaatan sumber daya alam. Ekologi memiliki
landasan dari ilmu lingkungan untuk mempelajari setiap organisme yang hidup
dipermukaan bumi ini. Dan sumber daya alam tidak akan bisa dimanfaatkan oelh
setiap manusia tanpa didasari oleh ilmu – ilmu lingkungan tersebut.
B.
Kritik dan Saran
Seharusnya
pemerintah mengambil tindakan tegas untuk persoalan pemanfaatan sumber daya
alam dan sosialisasi tentang ekologi dan ilmu lingkungan, agar masyarakat
mengetahui bahwa pentingnya sumber daya alam dimuka bumi ini.
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment