Hubungan Manusia
Dengan Budaya
Manusia
itu merupakan salah satu spesies atau jenis dari makhluk hidup ciptaan
Allah.swt yang berbeda dengan makhluk hidup
yang lain, mengapa demikian? Karena kita sebagai manusia diciptakan
memiliki akal atau pikiran. Dari sebuah akal itu melahirkan banyak sekali nilai
– nilai untuk dipelajari dan juga diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.
Dari mulai kita bayi hingga akhir hayat pun kita dianugerahkan untuk memiliki
pola pikir yang diolah melalui sistem saraf kita sehingga bisa menghasilkan
akal – akal yang dapat dimengerti pula oleh jenis sesama atau manusia lain.
Disitulah letak hubungan manusia dengan budaya. Setiap manusia dari ufuk timur
ke ujung barat memiliki nilai kebudayaan dan moral yang dipakai oleh mereka
masing –masing yang berbeda tentunya. Karena dari kebiasaan mereka bersosial
dan berkomunikasi terlahir budaya daerah tersendiri dari mulai kalangan bawah
hingga kalangan atas, dari kalangan pedalaman hingga perkotaan, dari kalangan
orang tak mampu mapun hingga kalangan konglomerat.
Seperti
yang saya bahas tadi, budaya merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh setiap
kalangan yang menjadi akar dan nilai kebudayaan tersendiri bagi mereka. Jadi,
budaya itu merupakan kebiasaan yang sudah dilakukan oleh generasi sebelumnya
atau bahkan oleh nenek moyang mereka. Karena budaya itu terlahir dari sebelum –
sebelumnya, yang telah dilakukan beberapa tahun ataupun berpuluh – puluh tahun
yang lalu. Karena kebiasaan suatu kalangan tertentu belum bisa dikatakan
sebagai budaya, mengapa tidak bisa? Karena budaya terlahir tidak secara
langsung atau pun serba instan, melainkan sudah dilakukan oleh orang terdahulu
mereka seperti adat istiadat, kesopanan, moral kehidupan, etika, maupun
estetika.
Namun, salah satu sifat dari budaya
adalah dapat mengikuti alur perkembangan
zaman. Oleh karena manusia dianugerahi mempunyai sifat berakal dan memiliki
pola pikir, para umat manusia dari zaman nabi adam sampai zaman umat Nabi
Muhammad.saw sekarang ini yang serba modern, memiliki kebudayaan yang mengakar
dari kalangan masing –masing. Misalnya dari budaya dahulu berpindah – pindah
tempat atau nomaden, lalu ke zaman berburu untuk mencari makan, lalu memiliki
tempat tinggal tapi masih mencari makan dengan berburu, lalu ke zaman manusia
memiliki pemikiran untuk memproduksi makanan sendiri dari tumbuh-tumbuhan,
hingga sekarang menjadi manusia modern dengan memiliki pabrik sendiri untuk
mengolah bahan makanan. Itu baru salah sau contoh saja dari budaya turun
temurun yang dilakukan dahulu sampai saat ini. Masih banyak contoh udaya dari
kehidupan sehari –hari, perbedaan kebiasaan berkomunikasi atau bersosial,
perbedaan perkembangan budaya teknologi dan masih banyak yang lainnya.
Saya telah membahas sebelumnya
budaya tidak bisa datang begitu saja secara instan, namun pada era modern ini
justru budaya lahir karena gaya hidup dan moral keseharian mereka. Seperti
halnya di Indonesia sebagai contoh budaya buruk yakni suatu saluran televisi
swasta menayangkan film atau drama serial yang mengisahkan tentang cinta suatu
anak muda yang sedang pacaran dan bermesraan melalui adengan – adengannya,
saluran itu tidak berpikir panjang bagaimana dan siapa saja yang menonton acara
tersebut, sudah jelaslah dominan anak kecil dibawah umur, abg, maupun remaja
yang belum mapan untuk menikah namun sudah disuguhi cerita – cerita atau film
tersebut. Dari media lah dengan mudahnya orang indonesia menelan mentah –
mentah kebiasaan buruk para artis yang sebetulnya perilaku mereka tidak pantas
untuk ditiru.
Banyak sekali contoh – contoh lain
dari budaya yang lahir karena gaya hidup atau mode sekarang, saya hanya
menggambarkan sedikit saja, namun hubungan manusia dengan budaya sangatlah
erat, karena budaya merupakan point terpenting dalam bersosial dan
berkomunikasi.
No comments:
Post a Comment