DARI TUGAS MENGHASILKAN KARYA

SOFTSKILL

Friday, 14 November 2014

Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan serta Fenomena Urbanisasi



Pengertian Masyarakat
        Masyarakat merupakan suatu kalangan yang hidup bersama, hidup berdampingan, dan saling terikat dan mampu mempengaruhi satu sama lain untuk meningkatkan taraf hidup, mensejahterakan kalangannya dan menjaga serta melindungi satu sama lain. Dari keterkaitan dan aspek mempengaruhi satu sama lain melahirkan suatu budaya – budaya yang mengakar dan menjadi kebiasaan bahkan pedoman hidup mereka.
            Diatas merupakan pengertian dari masyarakat menurut pandangan pribadi saya. Nah, berikut dibawah ini pengertian masyarakat menurut beberapa ahli sosiologi dunia;
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.

            Tipe masyarakat itu terbagi menjadi dua, yakni masyarakat pedesaan dan perkotaan. Disini saya akan menjelaskan sedikit lebih detail tentang hal tersebut.

    1.    Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan ini merupakan tipe masyarakat yang pada umumnya berkarakteristik pegunungan, lembah atau pesisir pantai, atau mungkin juga jauh dari pusat kota.
mempunyai udara yang sejuk, potensi alam yang kaya dan keadaan tanah yang berlereng.
Keadaan topografi dari masyarakat ini di wilayah Indonesia kira-kira 80% merupakan pedesaan dan 20% merupakan perkotaan. Dimana seluruh wilayah Indonesia secara administrative terbagi habis menjadi desa-desa. Karena Indonesia merupakan negara kepulauan,maka terdapat desa di tengah pulau dan desa di tepi pantai, di samping itu terdapat desa yang meliputi pulau kecil.
Berhubung permukaan bumi tidak sama, maka dapat dibedakan pula desa di dataran, desa di lembah, desa di perbukitan, dan desa di pegunungan. Pada umumnya desa di tengah pulau atau desa pedalaman mempunyai pemukiman yang terpusat dikelilingi oleh tanah untuk kegiatan ekonominya, seperti sawah, ladang, hutan dan sebagainya. Desa di tepi sungai merupakan pemukiman yang linier dengan tempat kegiatan ekonominya. Sedangkan desa yang terletak di perbukitan sering mempunyai pola pemukiman tersebar. Jadi secara geografis di Indonesia terdapat desa pedalaman, desa pantai desa sungai. Berdasarkan orientasi dan topografi terdapat pemukiman memusat (linier) dan tersebar (dispersed).

-          Kriteria
Karaktersitik kehidupan masyarakat desa terutama nampak dengan adanya tata masyarakat dan ekonomi pertanian yang membedakan dengan tata masyarakat kota. Secara umum dapat dikemukakan bahwa perbedaan utama antara kehidupan masyarakat kota dengan masyarakat desa adalah dalam tuntutan kebutuhan dalam usaha-usaha memenuhi kebutuhan hidup. Pada umumnya keluarga petani dapat memenuhi kebutuhan sendiri dalam melengkapi keperluan hidupnya. Mereka memproduksi pangannya sendiri, sekaligus memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang esensiil lainnya seperti sandang, peralatan dan lain-lain.
Di daerah pedesaan kegiatan masyarakat sangat didominir oleh kegiatan pertanian atau perikanan. Dengan kata lain susunan masyarakatnya merupakan satuan yang bersifat lebih homogen dibanding dengan masyarakat di daerah perkotaan yang bersifat heterogen. Pada umumnya keadaan masyarakat di desa bila dilihat dari segi sosial mempunyai sifat yang statis. Apabila menemukan suatu masalah mereka menyelesaikannya dengan cara ,musyawarah, karena mereka masih memiliki rasa kekeluargaan yang kuat.

-          Sifat
Membicarakan soal masyarakat luas, mestinya ada sifat dari kalangan tersebut. Tidak dielakkan sebuah masyarakat yang terkenal akan kaya budaya lokal yang mengakar tidak terdapat sifat. Maka dari itu dibawah ini merupakan sifat – sifat dari masyarkat pedesaan antara lain;
1.      Mempunyai hubungan kekeluargaan yang sangat erat
2.      Mempunyai kefanatikan agama yang sangat lekat pada diri mereka masing – masing
3.      Masih tergolong masyarakat parokial/subjek yang artinya masih pasif terhadap kebijakan – kebijakan pemerintah
4.      Masih tergantung pada budaya lokal yang menjadi keseharian.

-          Fungsi
Masyarakat pedesaan merupakan tempat dimana pusat – pusat agraris, bahan sandang, serta pakaian. Untuk saat ini masyarakat diIndonesia sangat memerlukan sekali masyarakat yang mempunyai keterampilan dalam bercocok tanam dan mengolah kekayaan alam sebaik-baiknya. Masyarakat tersebut mempunyai fungsi;
1.      sebagai Hinter land atau daerah dukung berfungsi sebagai daerah pemberi bahan makanan pokok
2.      ditinjau dari segi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw Material)
3.      ditinjau dari mata pencahariannya, desa dapat merupakan desa agraris, desa industri, desa nelayan dan lain sebagainya

-          Aspek Positif dan Negatif
Aspek positif :
o   Merupakan jantung perekonomian dalam hal sandang pangan papan,
o   sebagian besar masih mempertahankan budaya mereka masing-masing, menolak masuknya budaya asing yang merugikan,
o    mempunyai sifat kekeluargaan yang sangat erat,
o   memiliki peran penting dalam membangun perekonomian banga.
-          Aspek Negatif
o   (Main hakim sendiri)inilah yang terjad bila misalnya ada hal seperti pencurian dimasyarakat pedesaan yang suka main hakim sendiri karena mereka masih mengandalkan ego masing – masing didak memandang dengan segi aturan norma maupun perundang – undangan.
o   Ada kesenjangan teknologi, sulitnya akses menuju pedesaan mungkin menjadi sebuah penyebab utama masyarakat pedesaan sulit mendapatkan teknologi, terkadang ini sering terjadi pada daerah yang terdapat dipegunungan dan pulau – pulau yang terpencil.
o   Dari segi pemerintahan mereka masih bersifat parokial/subjek dimana tidak aktifnya melakukan kebijakan – kebijakan yang diberikan oleh pemerintah.

-          Unsur – unsur
Unsur – unsur yang melatarbelakangi masyarakat ini sebagai berikut;
o   Semangat kekeluargaan gotong royong yang merupakan simbol utama pada masyarakat ini yang menjadi landasan berpikir untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
o   Sistem agraris, bercocok tanam, dan mencari bahan – bahan melalui alam
o   Hidup sederhana
o   Pola pikir mengacu pada budaya setempat

      2.    Pengertian Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan atau sering disebut dengan urban community adalah sekelompok orang yang mendiami suatu kota dengan pola dan struktur yang sudah diatur oleh pemerintah kota serta berlawanan dengan pola masyarakat pedesaan pada umumnya.

Ciri – Ciri Masyarakat Perkotaan
Secara umum ciri – ciri masyarakat perkotaan adalah :
·         Kehidupan keagamaan berkurang disbanding masyarakat pedesaan.
·         Masyarakat kota pda umumnya dapat mengurus diri sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
·         Bersifat individualis.
·         Pembagian kerja lebih tegas dan mempunya batas – batas yang nyata.
·         Interaksi lebih sering terjadi berdasarkan pada factor kepentingan pribadi.
·         Pembagian waktu lebih teliti.
·         Perubahan social tampak nyata karena masyarakat perkotaan lebih bersifat terbuka.
·         Pola pikir lebih rasionalitas.
·         Lebih mengenal hukum Negara.







Unsur – unsur Masyarakat Perkotaan.
1)      Wisma
Wisma merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung.
2)      Karya
Karya merupakan syarat utama bagi ekstensi suatu kota karena unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
3)      Marga
Marga merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya di dalam kota serta hubungan antara satu kota dengan kota lainnya.
4)      Suka
Suka merupakan bagian dari perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayan dan rekreasi.
5)      Penyempurna
Penyempurna merupakan bagian penting bagi suatu kota tetapi belum tepat mencakup ke dalam keempat unsure, termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasilitas keagamaan, fasilitas perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.





Kriteria Masyarakat Perkotaan
a.       Ada system tindakan utama.
b.      Saling setia pada system tindakan utama.
c.       Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota
d.      Sebagian atau seluruh anggota baru didapat dari kelahiran atau reproduksi manusia.

Fungsi Kota
Secara umum fungsi kota dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
·         Sebagai pusat permukiman penduduk
·         Pusat perputaran modal dan keuangan
·         Pusat kegiatan transportasi
·         Pusat kegiatan konsumsi dan produksi
·         Pusat kegiatan pemasaran dan perdagangan
·         Pusat penindustrian
·         Pusat kegiatan social budaya
·         Pusat kesenian
·         Pusat pendidikan
·         Pusat fasilitas kemasyarakatan seperti kesehatan, lembaga – lemabag social dan keahlian, kegiatan politik dan administrasi pemerintahan.

Aspek yang Melatar belakangi Masyarakat Perkotaan
·         Aspek social
·         Aspek budaya
·         Aspek hukum
Dari kedua tipe tersebut dapat disimpulkan beberapa berbedaan yakni;
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual.
Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972)
Masyarakat Pedesaan
Masyarakat Kota
>Perilaku homogen
>Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan  >Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status
>Isolasi sosial, sehingga statik
Kesatuan dan keutuhan kultural
Banyak ritual dan nilai-nilai sakral
>Kolektivisme
>Perilaku heterogen
>Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
>Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
>Mobilitas sosial, sehingga dinamik
Kebauran dan diversifikasi kultural
Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular  >Individualisme

KESIMPULAN
            Bahwa masyarakat pedesaan sangat diperlukan agar sistem perekonomian negara kita terus maju karena masyarakat pedesaan merupakan tulang punggung sandang pangan dan papan. Sedangkan masyarakat perkotaan menjadi landasan untuk mengembangkan pola pikir, teknologi, taraf kehidupan masyarakat keseluruhan karena perkotaan lebih menjurus pada aspek teknologi, pendidikan, pemerintahan. Agar terciptanya keseimbangan masyarakat diIndonesia ini dan bisa mewujudkan masyarakat madani dan modern.



 Di Indonesia urbanisasi sudah menjadi hal yang biasa terjadi setelah terjadinya hari raya beragama. Menurut anda, mengapa perilaku urbanisasi bisa terjadi ? dan apa peran pemerintah untuk mengurangi urbanisasi ke kota – kota besar di Indonesia ?
     3.     Fenomena Urbanisasi
Indonesia sebagai Negara kepulauan memiliki beribu – ribu pulau yang tersebar di seluruh Indonesia. Akibatnya Indonesia menjadi Negara yang memiliki beragam budaya,suku dan ras. Indonesiapun termasuk sebagai salah satu Negara dengan besarnya jumlah penduduk, dan dari besarnya jumlah penduduk itulah Indonesia memiliki lima agama yang diakui secara sah oleh hukum. Masing – masing agama tentu memiliki aturan dan cirri khasnya dalam beribadah termasuk dari cara perayaan hari besar umat beragama. Agama Islam menjadi agama dengan jumlah penganut yang paling banyak di Indonesia, maka tak heran jika perayaan hari besar agama Islam menjadi momentum yang paling ramai dirayakan di Indonesia, contohnya hari Raya Lebaran. Pada hari Raya Lebaran adalah hari Raya yang paling di tunggu –tunggu oleh seluruh umat muslim, karena di hari Raya Lebaran umat muslim dapat berkumpul dengan sanak saudara baik yang dekat maupun yang jauh, maka fenomena mudikpun sudah menjadi tradisi bagi rakyat Indonesia disetiap hari – hari besar seperti Lebaran. Namun, mudik terjadi tidak saat lebaran saja, hari Raya Natal ,tahun baru dan tahun ajaran barupun dimanfaatkan warga untuk mudik ke kampung halaman.
Fenomena mudik sudah tak asing di Indonesia, muduik identik dengan keramaian dan kemacetan, maka tak jarang arus balik mudik mengakibatkan dampak buruk bagi perkotaan seperti tingginya angka kecelakaan akibat bertambahnya pengguna kendaraan di jalan. Mudik juga mengakibatkan bertambahnya penduduk di kota, hal ini terjadi karena para pemudik kembali ke tempat tinggalnya dengan mengajak sanak saudaranya untuk mengadu nasib di kota dengan dalih ingin kehidupan yang lebih baik dengan cara bekerja di kota – kota besar seperti Jakarta. Fenomena ini disebut dengan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Urbanisasi merupakan gejala umum yang terjadi baik di negara – negara berkembang maupun di negara – negara maju. Tingginya angka urbanisasi menunjukan meningkatnya kesejahteraan penduduknya. Hal ini dapat dilihat dari besarnya korelasi antara tingkat urbanisasi dengan tingkat pembangunan ekonomi negara – negara di dunia yang diukur melalui indikator GNP/Kapita.
Di negara – negara maju tingginya tingkat urbanisasi adalah disebabkan karena meningkatnya jumlah penduduk perkotaan, sedang di negara – negara berkembang karakteristik urbanisasi ditandai dan didominasi oleh perpindahan penduduk dari desa ke kota. Perpindahan penduduk ini menimbulkan masalah baik bagi daerah asal maupun dari daerah tujuan migrasi, karena jumlah migrasi desa koa tersebut umumnya menuju ibu kota dan kota – kota besar tertentu saja di Indonesia, contohnya Jakarta dan beberapa kota besar di Pula Jawa.

Beberapa Penyebab Terjadinya Urbanisasi
·         Daya Tarik Ekonomi
Di kota orang berharap untuk dapat dengan mudah mendapat pekerjaan. Hal ini menjadi suatu keharusan untuk mengubah nasib.
·         Daya Tarik Sosial
Kebanyakan orang pergi ke kota untuk mengubah status social melalui berbagai macam cara seperti pendidikan atau pekerjaan. Misalnya orang yang tadinya berprofesi sebagai petani pindah ke kota menjadi pegawai negeri atau karyawan sawsta.

·         Daya Tarik Pendidikan
Bagi orang desa yang ingin menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi, mereka akan berupaya menyekolahkannya di kota dengan harapan setelah berhasil menempuh pendidikan yang lebih tinggi, ia mendapat pekerjaan yang sesuai di kota secara otomatis akan menaikkan status social keluarganya.
·         Daya Tarik Budaya
Di kota terdapat berbagai pusat hiburan yang menyenangkan. Selain itu, kehidupan kota sering pula ditafsirkan sebagai kehidupan yang serba modern sehingga berpengaruh pada perubahan pola tingkah laku masyarakat. Kehidupan di desa di anggap kuno atau ketinggalan zaman.

Permasalahan Akibat Urbanisasi
Dengan adanya urbanisasi, penduduk di kota semakin bertambah. Dengan begitu, timbullah permasalahan baru baik di kota maupun di desa, antara lain :
  o   Semakin berkurangnya penduduk desa terutama yang berusia produktif.
  o   Banyak sawah/lahan pertanian yang terbengakalai.
  o   Hasil panen menurun.
  o   Tingkat kesejahteraan desa menurun.
  o   Muncul pengangguran di kota.
  o   Kriminalitas dan perilaku menyimpang lainnya di kota.
  o   Kurangnya perumahan di kota – kota tujuan migrasi.
  o   Tidak tersedianya fasilitas pelayanan perkotaan yang memadai.
  o   Merosotnya kualitas lingkungan.
  o   Kemacetan lalu lintas , dll.

     4.     Upaya Pemerintah untuk Menekan Urbanisasi
Untuk mengurangi masalah yang dihadap inegara – negara berkembang berkaitan dengan masalah urbanisasi ini, dikemukakaknlah bebrapa kebijakan dan strategi penanganan masalah urbanisasi. Kebjakan ini bertujuan mengendalikan dan mengarahkan arus migrasi desa-kota secara lebih merata melalui pendekatan pengembangansistem kota dan pembangunan system jaringan jalan. Selanjutnya untuk megatasi masalah pengangguran di daerah perkotaan dikemukakan kebijakan penanganan sector informal di daerah perkotaan. Upaya pemerintah yang dapat dilakukan dalam menangani masalah urbanisasi ini antara lain :
    Ø  Menyeimbangkan Pembangunan di Desa dan Kota
Pada saat ini pembanguna di desa hanya bertumpu pada pertanian, sedangkan pembangunan harus dilakukan menyeluruh, seperti infrastruktur, industry dan jasa.
    Ø  Mengembangkan kota – kota kecil di daerah sebagai sentra pertumbuhan ekonomi yang baru.
   Ø  Melarang penduduk pindah ke kota terutama bagi mereka yang tidak memiliki keterampilan dan keahlian tertentu.


DAFTAR PUSTAKA
Buku Paket Sosiologi Kelas XI Untuk SMA/MA
Buku Paket Sosiologi Kelas XII Untuk SMA/MA
Buku Paket Geografi Kelas XII Untuk SMA/MA
www.upi.edu.ac.id


No comments:

Post a Comment