Pengertian Masyarakat
Masyarakat
merupakan suatu kalangan yang hidup bersama, hidup berdampingan, dan saling
terikat dan mampu mempengaruhi satu sama lain untuk meningkatkan taraf hidup,
mensejahterakan kalangannya dan menjaga serta melindungi satu sama lain. Dari
keterkaitan dan aspek mempengaruhi satu sama lain melahirkan suatu budaya –
budaya yang mengakar dan menjadi kebiasaan bahkan pedoman hidup mereka.
Diatas merupakan pengertian dari
masyarakat menurut pandangan pribadi saya. Nah, berikut dibawah ini pengertian
masyarakat menurut beberapa ahli sosiologi dunia;
1. Menurut Selo
Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan.
2. Menurut Karl
Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile
Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang
merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul
B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu
wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar
kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
Tipe
masyarakat itu terbagi menjadi dua, yakni masyarakat pedesaan dan perkotaan.
Disini saya akan menjelaskan sedikit lebih detail tentang hal tersebut.
1.
Masyarakat
Pedesaan
Masyarakat pedesaan ini merupakan tipe masyarakat yang
pada umumnya berkarakteristik pegunungan, lembah atau pesisir pantai, atau
mungkin juga jauh dari pusat kota.
mempunyai
udara yang sejuk, potensi alam yang kaya dan keadaan tanah yang berlereng.
Keadaan
topografi dari masyarakat ini di wilayah Indonesia kira-kira 80% merupakan
pedesaan dan 20% merupakan perkotaan. Dimana seluruh wilayah Indonesia secara
administrative terbagi habis menjadi desa-desa. Karena Indonesia merupakan
negara kepulauan,maka terdapat desa di tengah pulau dan desa di tepi pantai, di
samping itu terdapat desa yang meliputi pulau kecil.
Berhubung
permukaan bumi tidak sama, maka dapat dibedakan pula desa di dataran, desa di
lembah, desa di perbukitan, dan desa di pegunungan. Pada umumnya desa di tengah
pulau atau desa pedalaman mempunyai pemukiman yang terpusat dikelilingi oleh
tanah untuk kegiatan ekonominya, seperti sawah, ladang, hutan dan sebagainya.
Desa di tepi sungai merupakan pemukiman yang linier dengan tempat kegiatan
ekonominya. Sedangkan desa yang terletak di perbukitan sering mempunyai pola
pemukiman tersebar. Jadi secara geografis di Indonesia terdapat desa pedalaman,
desa pantai desa sungai. Berdasarkan orientasi dan topografi terdapat pemukiman
memusat (linier) dan tersebar (dispersed).
-
Kriteria
Karaktersitik
kehidupan masyarakat desa terutama nampak dengan adanya tata masyarakat dan
ekonomi pertanian yang membedakan dengan tata masyarakat kota. Secara umum
dapat dikemukakan bahwa perbedaan utama antara kehidupan masyarakat kota dengan
masyarakat desa adalah dalam tuntutan kebutuhan dalam usaha-usaha memenuhi kebutuhan
hidup. Pada umumnya keluarga petani dapat memenuhi kebutuhan sendiri dalam
melengkapi keperluan hidupnya. Mereka memproduksi pangannya sendiri, sekaligus
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang esensiil lainnya seperti sandang, peralatan
dan lain-lain.
Di
daerah pedesaan kegiatan masyarakat sangat didominir oleh kegiatan pertanian
atau perikanan. Dengan kata lain susunan masyarakatnya merupakan satuan yang
bersifat lebih homogen dibanding dengan masyarakat di daerah perkotaan yang
bersifat heterogen. Pada umumnya keadaan masyarakat di desa bila dilihat dari
segi sosial mempunyai sifat yang statis. Apabila menemukan suatu masalah mereka
menyelesaikannya dengan cara ,musyawarah, karena mereka masih memiliki rasa
kekeluargaan yang kuat.
-
Sifat
Membicarakan
soal masyarakat luas, mestinya ada sifat dari kalangan tersebut. Tidak
dielakkan sebuah masyarakat yang terkenal akan kaya budaya lokal yang mengakar
tidak terdapat sifat. Maka dari itu dibawah ini merupakan sifat – sifat dari
masyarkat pedesaan antara lain;
1. Mempunyai
hubungan kekeluargaan yang sangat erat
2. Mempunyai
kefanatikan agama yang sangat lekat pada diri mereka masing – masing
3. Masih
tergolong masyarakat parokial/subjek yang artinya masih pasif terhadap
kebijakan – kebijakan pemerintah
4. Masih
tergantung pada budaya lokal yang menjadi keseharian.
-
Fungsi
Masyarakat
pedesaan merupakan tempat dimana pusat – pusat agraris, bahan sandang, serta
pakaian. Untuk saat ini masyarakat diIndonesia sangat memerlukan sekali
masyarakat yang mempunyai keterampilan dalam bercocok tanam dan mengolah
kekayaan alam sebaik-baiknya. Masyarakat tersebut mempunyai fungsi;
1. sebagai Hinter
land atau daerah dukung berfungsi sebagai daerah pemberi bahan makanan
pokok
2. ditinjau
dari segi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw Material)
3.
ditinjau dari mata pencahariannya, desa dapat
merupakan desa agraris, desa industri, desa nelayan dan lain sebagainya
-
Aspek
Positif dan Negatif
Aspek positif
:
o
Merupakan jantung perekonomian dalam hal
sandang pangan papan,
o
sebagian besar masih mempertahankan
budaya mereka masing-masing, menolak masuknya budaya asing yang merugikan,
o
mempunyai sifat kekeluargaan yang sangat erat,
o
memiliki peran penting dalam membangun
perekonomian banga.
-
Aspek
Negatif
o
(Main hakim sendiri)inilah yang terjad
bila misalnya ada hal seperti pencurian dimasyarakat pedesaan yang suka main
hakim sendiri karena mereka masih mengandalkan ego masing – masing didak
memandang dengan segi aturan norma maupun perundang – undangan.
o
Ada kesenjangan teknologi, sulitnya
akses menuju pedesaan mungkin menjadi sebuah penyebab utama masyarakat pedesaan
sulit mendapatkan teknologi, terkadang ini sering terjadi pada daerah yang
terdapat dipegunungan dan pulau – pulau yang terpencil.
o
Dari segi pemerintahan mereka masih
bersifat parokial/subjek dimana tidak aktifnya melakukan kebijakan – kebijakan
yang diberikan oleh pemerintah.
-
Unsur
– unsur
Unsur
– unsur yang melatarbelakangi masyarakat ini sebagai berikut;
o
Semangat kekeluargaan gotong royong yang
merupakan simbol utama pada masyarakat ini yang menjadi landasan berpikir untuk
mewujudkan kesejahteraan bersama.
o
Sistem agraris, bercocok tanam, dan
mencari bahan – bahan melalui alam
o
Hidup sederhana
o
Pola pikir mengacu pada budaya setempat
2. Pengertian Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan
atau sering disebut dengan urban community adalah sekelompok orang yang
mendiami suatu kota dengan pola dan struktur yang sudah diatur oleh pemerintah
kota serta berlawanan dengan pola masyarakat pedesaan pada umumnya.
Ciri
– Ciri Masyarakat Perkotaan
Secara
umum ciri – ciri masyarakat perkotaan adalah :
·
Kehidupan keagamaan berkurang disbanding
masyarakat pedesaan.
·
Masyarakat kota pda umumnya dapat
mengurus diri sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
·
Bersifat individualis.
·
Pembagian kerja lebih tegas dan mempunya
batas – batas yang nyata.
·
Interaksi lebih sering terjadi
berdasarkan pada factor kepentingan pribadi.
·
Pembagian waktu lebih teliti.
·
Perubahan social tampak nyata karena
masyarakat perkotaan lebih bersifat terbuka.
·
Pola pikir lebih rasionalitas.
·
Lebih mengenal hukum Negara.
Unsur
– unsur Masyarakat Perkotaan.
1)
Wisma
Wisma merupakan bagian ruang kota
yang dipergunakan untuk tempat berlindung.
2)
Karya
Karya merupakan syarat utama bagi
ekstensi suatu kota karena unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan
bermasyarakat.
3)
Marga
Marga merupakan ruang perkotaan
yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan
tempat lainnya di dalam kota serta hubungan antara satu kota dengan kota
lainnya.
4)
Suka
Suka merupakan bagian dari
perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan akan fasilitas hiburan,
rekreasi, pertamanan, kebudayan dan rekreasi.
5)
Penyempurna
Penyempurna merupakan bagian
penting bagi suatu kota tetapi belum tepat mencakup ke dalam keempat unsure,
termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasilitas keagamaan, fasilitas
perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
Kriteria
Masyarakat Perkotaan
a. Ada
system tindakan utama.
b. Saling
setia pada system tindakan utama.
c. Mampu
bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota
d. Sebagian
atau seluruh anggota baru didapat dari kelahiran atau reproduksi manusia.
Fungsi
Kota
Secara umum fungsi kota dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
·
Sebagai pusat permukiman penduduk
·
Pusat perputaran modal dan keuangan
·
Pusat kegiatan transportasi
·
Pusat kegiatan konsumsi dan produksi
·
Pusat kegiatan pemasaran dan perdagangan
·
Pusat penindustrian
·
Pusat kegiatan social budaya
·
Pusat kesenian
·
Pusat pendidikan
·
Pusat fasilitas kemasyarakatan seperti
kesehatan, lembaga – lemabag social dan keahlian, kegiatan politik dan
administrasi pemerintahan.
Aspek
yang Melatar belakangi Masyarakat Perkotaan
·
Aspek social
·
Aspek budaya
·
Aspek hukum
Dari kedua tipe tersebut dapat
disimpulkan beberapa berbedaan yakni;
Dalam masyarakat modern, sering
dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan
(urban community). Menurut Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya
tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam
masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh
dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada
hakekatnya bersifat gradual.
Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan
masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri.
Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur
serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan
“berlawanan” pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat
diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972)
Masyarakat
Pedesaan
|
Masyarakat
Kota
|
>Perilaku
homogen
>Perilaku
yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan >Perilaku
yang berorientasi pada tradisi dan status
>Isolasi
sosial, sehingga statik
Kesatuan
dan keutuhan kultural
Banyak
ritual dan nilai-nilai sakral
>Kolektivisme
|
>Perilaku
heterogen
>Perilaku
yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
>Perilaku
yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
>Mobilitas
sosial, sehingga dinamik
Kebauran
dan diversifikasi kultural
Birokrasi
fungsional dan nilai-nilai sekular >Individualisme
|
KESIMPULAN
Bahwa masyarakat pedesaan sangat
diperlukan agar sistem perekonomian negara kita terus maju karena masyarakat
pedesaan merupakan tulang punggung sandang pangan dan papan. Sedangkan masyarakat
perkotaan menjadi landasan untuk mengembangkan pola pikir, teknologi, taraf
kehidupan masyarakat keseluruhan karena perkotaan lebih menjurus pada aspek
teknologi, pendidikan, pemerintahan. Agar terciptanya keseimbangan masyarakat
diIndonesia ini dan bisa mewujudkan masyarakat madani dan modern.
Di Indonesia urbanisasi sudah menjadi hal yang
biasa terjadi setelah terjadinya hari raya beragama. Menurut anda, mengapa
perilaku urbanisasi bisa terjadi ? dan apa peran pemerintah untuk mengurangi
urbanisasi ke kota – kota besar di Indonesia ?
3. Fenomena Urbanisasi
Indonesia sebagai
Negara kepulauan memiliki beribu – ribu pulau yang tersebar di seluruh
Indonesia. Akibatnya Indonesia menjadi Negara yang memiliki beragam budaya,suku
dan ras. Indonesiapun termasuk sebagai salah satu Negara dengan besarnya jumlah
penduduk, dan dari besarnya jumlah penduduk itulah Indonesia memiliki lima
agama yang diakui secara sah oleh hukum. Masing – masing agama tentu memiliki
aturan dan cirri khasnya dalam beribadah termasuk dari cara perayaan hari besar
umat beragama. Agama Islam menjadi agama dengan jumlah penganut yang paling
banyak di Indonesia, maka tak heran jika perayaan hari besar agama Islam
menjadi momentum yang paling ramai dirayakan di Indonesia, contohnya hari Raya
Lebaran. Pada hari Raya Lebaran adalah hari Raya yang paling di tunggu –tunggu
oleh seluruh umat muslim, karena di hari Raya Lebaran umat muslim dapat
berkumpul dengan sanak saudara baik yang dekat maupun yang jauh, maka fenomena
mudikpun sudah menjadi tradisi bagi rakyat Indonesia disetiap hari – hari besar
seperti Lebaran. Namun, mudik terjadi tidak saat lebaran saja, hari Raya Natal
,tahun baru dan tahun ajaran barupun dimanfaatkan warga untuk mudik ke kampung
halaman.
Fenomena mudik sudah
tak asing di Indonesia, muduik identik dengan keramaian dan kemacetan, maka tak
jarang arus balik mudik mengakibatkan dampak buruk bagi perkotaan seperti
tingginya angka kecelakaan akibat bertambahnya pengguna kendaraan di jalan.
Mudik juga mengakibatkan bertambahnya penduduk di kota, hal ini terjadi karena
para pemudik kembali ke tempat tinggalnya dengan mengajak sanak saudaranya
untuk mengadu nasib di kota dengan dalih ingin kehidupan yang lebih baik dengan
cara bekerja di kota – kota besar seperti Jakarta. Fenomena ini disebut dengan
urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Urbanisasi merupakan
gejala umum yang terjadi baik di negara – negara berkembang maupun di negara –
negara maju. Tingginya angka urbanisasi menunjukan meningkatnya kesejahteraan
penduduknya. Hal ini dapat dilihat dari besarnya korelasi antara tingkat urbanisasi
dengan tingkat pembangunan ekonomi negara – negara di dunia yang diukur melalui
indikator GNP/Kapita.
Di negara – negara maju
tingginya tingkat urbanisasi adalah disebabkan karena meningkatnya jumlah
penduduk perkotaan, sedang di negara – negara berkembang karakteristik
urbanisasi ditandai dan didominasi oleh perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Perpindahan penduduk ini menimbulkan masalah baik bagi daerah asal maupun dari
daerah tujuan migrasi, karena jumlah migrasi desa koa tersebut umumnya menuju
ibu kota dan kota – kota besar tertentu saja di Indonesia, contohnya Jakarta
dan beberapa kota besar di Pula Jawa.
Beberapa
Penyebab Terjadinya Urbanisasi
·
Daya
Tarik Ekonomi
Di
kota orang berharap untuk dapat dengan mudah mendapat pekerjaan. Hal ini menjadi
suatu keharusan untuk mengubah nasib.
·
Daya
Tarik Sosial
Kebanyakan
orang pergi ke kota untuk mengubah status social melalui berbagai macam cara
seperti pendidikan atau pekerjaan. Misalnya orang yang tadinya berprofesi
sebagai petani pindah ke kota menjadi pegawai negeri atau karyawan sawsta.
·
Daya
Tarik Pendidikan
Bagi
orang desa yang ingin menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi,
mereka akan berupaya menyekolahkannya di kota dengan harapan setelah berhasil
menempuh pendidikan yang lebih tinggi, ia mendapat pekerjaan yang sesuai di
kota secara otomatis akan menaikkan status social keluarganya.
·
Daya
Tarik Budaya
Di
kota terdapat berbagai pusat hiburan yang menyenangkan. Selain itu, kehidupan
kota sering pula ditafsirkan sebagai kehidupan yang serba modern sehingga
berpengaruh pada perubahan pola tingkah laku masyarakat. Kehidupan di desa di anggap
kuno atau ketinggalan zaman.
Permasalahan
Akibat Urbanisasi
Dengan adanya
urbanisasi, penduduk di kota semakin bertambah. Dengan begitu, timbullah
permasalahan baru baik di kota maupun di desa, antara lain :
o
Semakin berkurangnya penduduk desa
terutama yang berusia produktif.
o
Banyak sawah/lahan pertanian yang
terbengakalai.
o
Hasil panen menurun.
o
Tingkat kesejahteraan desa menurun.
o
Muncul pengangguran di kota.
o
Kriminalitas dan perilaku menyimpang
lainnya di kota.
o
Kurangnya perumahan di kota – kota
tujuan migrasi.
o
Tidak tersedianya fasilitas pelayanan
perkotaan yang memadai.
o
Merosotnya kualitas lingkungan.
o
Kemacetan lalu lintas , dll.
4. Upaya Pemerintah untuk Menekan
Urbanisasi
Untuk mengurangi
masalah yang dihadap inegara – negara berkembang berkaitan dengan masalah
urbanisasi ini, dikemukakaknlah bebrapa kebijakan dan strategi penanganan
masalah urbanisasi. Kebjakan ini bertujuan mengendalikan dan mengarahkan arus
migrasi desa-kota secara lebih merata melalui pendekatan pengembangansistem
kota dan pembangunan system jaringan jalan. Selanjutnya untuk megatasi masalah
pengangguran di daerah perkotaan dikemukakan kebijakan penanganan sector
informal di daerah perkotaan. Upaya pemerintah yang dapat dilakukan dalam
menangani masalah urbanisasi ini antara lain :
Ø Menyeimbangkan
Pembangunan di Desa dan Kota
Pada
saat ini pembanguna di desa hanya bertumpu pada pertanian, sedangkan pembangunan
harus dilakukan menyeluruh, seperti infrastruktur, industry dan jasa.
Ø Mengembangkan
kota – kota kecil di daerah sebagai sentra pertumbuhan ekonomi yang baru.
Ø Melarang
penduduk pindah ke kota terutama bagi mereka yang tidak memiliki keterampilan
dan keahlian tertentu.
DAFTAR
PUSTAKA
Buku
Paket Sosiologi Kelas XI Untuk SMA/MA
Buku
Paket Sosiologi Kelas XII Untuk SMA/MA
Buku Paket Geografi Kelas XII Untuk
SMA/MA
http://nenengsuryaniti.wordpress.com/2013/11/22/sifat-dan-hakikat-masyarakat-pedesaan-dan-perkotaan/
www.upi.edu.ac.id
No comments:
Post a Comment